"karin habis darimana?" tanya ryujin saat melihat karin yang memakai gaun pink dengan rambut berpita.
"karin tadi ikut papi kerja, eji mau coklat ga? Karin punya banyak loh" jawab karin singkat, ia buru-buru mendekat ke arah eji yang sibuk membetulkan baju ningning. Minjeong dan ryujin yang mendengar kata coklat matanya berbinar senang.
"karin,, ujin mau minta coklatnya dong" kata ryujin sambil mengadahkan tangannya, meminta coklat.
"minjeong juga minta ya kak karin" kata minjeong sambil memegang ujung gaun karin.
"iya nanti, ayo pulang ke rumah karin" kata karin menarik baju yeji, sementara yang diajak acuh dan sibuk bermain dengan ningning. Chaery yang duduk di samping ryujin menyenggol pelan tangan ryujin saat melihat lia berdiri dari duduknya, sepertinya akan ada pertengkaran.
"ningning ayo pulang" kata lia menarik pelan tangan adiknya itu. Ningning yang sedang bercanda dengan yeji menatap bingung kakaknya itu,
"kenapa cepet-cepet pulang kak? Ningning masih mau main" kata ningning cemberut ikut berdiri di samping lia.
"udah siang, nanti di marahin mami" kata lia singkat
"emang iya?" tanya ningning memastikan.
"iya, ayo pulang" jawab lia sambil menggandeng tangan ningning "aku sama ningning pulang dulu ya, dadah" kata lia sambil berjalan menjauh dari teman-temannya.
"lia kenapa deh?? Kok tumben pulangnya cepet-cepet??" tanya yeji sambil duduk di samping ryujin. Ryujin mengalihkan pandangnya saat lia dan ningning sudah tak terlihat.
"ga tau" kata ryujin "karin mana coklatnya??? Ujin mau minta" kata ryujin menagih coklat ke karin
"ada di rumah, ayo ke rumah karin" ajak karin sambil mengandeng tangan yeji, sementara yeji hanya pasrah ikut berjalan menuju rumah karin. Kelima anak itu berjalan beriringan menuju rumah karin. Sementara di rumah keluarga kim, lia tengah cemberut sambil menonton pororo. Mami jenn yang sedang menyuapi ningning menatap bingung anak sulungnya itu. Sejak pulang dari bermain, lia sudah menampakkan wajah masam. Bahkan ketika ditawari makan makanan favorit nya, ia hanya menggeleng lesu.
"kakak kenapa? Kok cemberut terus dari tadi?" tanya mami jenn pelan
"mami, kenapa papi gak pernah ngajak lia kerja sih!!" kata lia sebal. Mami jenn yang mendengar itu mengerutkan alisnya pelan.
"kan kakak masih kecil" jawab mami jenn
"bukan itu mami!! Maksud kakak itu, kenapa papi gak ajak lia waktu kerja kayak karin yang diajak om yoong!!" jelas lia sambil melipat kedua tangannya.
"kan waktu itu pernah kak?? Tapi kakak nangis kan, pengen cepet-cepet pulang" kata mami jenn menjelaskan selembut mungkin
"ya soalnya waktu itu lama mami!! Lia juga gak dapet coklat huh!" kata lia pelan diakhir kalimat tapi mami jenn tetap mendengarnya.
"kakak mau coklat? Kan bisa minta ke mami apa papi, kenapa harus ikut papi kerja?" tanya mami jenn bingung, sementara lia masih cemberut tak mau menjawab.
"kak lia pengen dapet coklat kayak punya kak karin mi" kata ningning polos, lia yang mendengar jawaban adiknya buru-buru mengelak.
"siapa yang pengen!! Kakak gak pengen ya, huh!!" kata lia sebal sambil membalikkan badan memunggungi mami dan adiknya.
"eh kok munggungi mami sih kak? Ayo hadep sini" kata mami jen sambil memutar tubuh lia pelan "kakak pengen coklatnya karin?" tanya mami jenn pelan
"enggak!!!" jawab lia tak mau mengaku
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri