Yeji yang sedang menemani bunda Rene menonton tv menatap bundanya sambil tersenyum lucu. Saat tayangan berganti menjadi iklan susu, yeji berjalan pelan ke arah bunda Rene.
"bunda, eji kalau udah besar boleh naik mobil kayak ayah?" Bunda Rene yang sedang menonton tv menoleh kaget mendengar pertanyaan yeji.
"Boleh dong" jawab bunda Rene sambil mengelus rambut yeji.
"Naik motor boleh?" Bunda Rene mengangguk.
"Eji kalau udah gede punya rumah sendiri ya?" Bunda Rene mengangguk pelan.
"Kak erim juga?"
"Iya, adek sama kakak kalau udah gede nanti bisa punya mobil, rumah, apapun yang kalian mau" jelas bunda Rene, yeji mengangguk mengerti.
"Eji sama kakak juga harus kerja??"
"Iya dong, kalau enggak kerja nanti dapat uang buat beli rumah darimana?" Kata bunda Rene mencubit gemas pipi gembul yeji.
"Oh iya"
"Kalau gede berarti eji juga menikah?" Yeji mulai menautkan alisnya serius.
"Eji juga jadi orang tua juga?"
"Iya" kata bunda Rene, yeji menggaruk pipinya pelan.
"Terus bunda?"
"Bunda juga nanti jadi nenek-nenek" kata bunda Rene.
"Kenapa?" Bunda Rene menatap yeji bingung saat anak itu tiba-tiba cemberut sambil menatap bunda Rene galak.
"Enggak boleh!!" Kata yeji sambil berdiri di depan bunda Rene.
"Bunda jangan tua, enggak boleh jadi nenek-nenek!" Lanjutnya sambil meremas kaos yang dipakai.
"Loh? Gak bisa dong dek, masa bunda harus muda terus" kata bunda Rene mengelus bahu kecil yeji, anak itu masih menatap jengkel bunda Rene, tidak terima dengan jawaban bundanya.
"Enggak! Enggak mauuu"
"Loh kok nangis?? Adek kenapa?" Tanya bunda Rene panik saat yeji mengusap matanya kasar.
"Eji enggak mau bunda jadi nenek-nenek, kasian bunda. Nanti kalau eji sama kak erim pergi jauh terus bunda jadi nenek enggak ada yang bantuin bunda, huhuhu... Enggak mau" kata yeji sesenggukan, bunda Rene menahan tawanya melihat yeji yang sangat menggemaskan.
"Aduhhh sini sini, anak bunda. Kan besok kalau eji udah besar terus menikah eji juga bakal jadi tua. Kan kita manusia, semua manusia bisa jadi tua. Haewon yang masih anak bayi juga besok jadi tua kayak grandma. Eji jangan sedih ya?" Kata bunda Rene memberi pengertian. Yeji menggeleng cepat.
"Bunda jangan tua, eji enggak suka" kata yeji semakin mengencangkan tangisnya. Bunda Rene tertawa geli mendengar pertanyaan yeji.
"Loh, enggak bisa dong. Semua orang nanti juga tua. Enggak bisa muda terus, adek juga nanti jadi orang tua juga. Enggak papa jadi tua, yang penting sekarang kan bunda belum tua" Kata bunda Rene. Yeji masih sesenggukan mencoba menerima takdir "menjadi tua".
"Eji sayang bunda" kata yeji sambil memeluk bunda Rene. Bunda Rene mengerutkan keningnya bingung mendengar perkataan tiba-tiba yeji.
"Iya, bunda juga sayang sama eji" kata bunda Rene sambil mengelus punggung yeji. Yeji mengusap airmatanya cepat lalu menangkup pipi bunda Rene.
"Bunda jangan cepet-cepet tua ya? Eji mau sama bunda terus" bunda Rene terkikik pelan mendengar permintaan yeji.
"Iya, bunda juga mau sama eji terus. Sini peluk lagi" kata bunda Rene gemas, keduanya kembali berpelukan hangat sampai suara melengking yerim mulai memenuhi seluruh rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri