"mamaaa" ibu dan mami seo yang sedang duduk di ruang tamu menoleh kaget saat mendengar teriakan ryujin. Anak itu berlari kencang sambil menghapus air matanya.
"Ujin kenapa nangis?" Tanya ibu sambil mengelus bahu kecil ryujin.
"Mama" kata ryujin sesenggukan.
"Mama lagi keluar bentar, tungguin sini ya" kata mami seo. Ryujin menggeleng cepat sambil menghapus air matanya yang semakin mengalir.
"Sini duduk sama ibu, ujin kenapa nangis?" Tanya ibu, ryujin masih menggeleng sambil berulangkali menatap pintu rumahnya, menunggu mama Joy.
"Mamaaa" mama Joy yang baru saja masuk terhuyung ke belakang saat ryujin menabrakkan tubuhnya.
"Kakak kenapa nangis? Tadi katanya main sama temen-temen" tanya mama Joy.
"Kakak kenapa?" Tanya mama Joy sambil berjongkok menyamakan tinggi badan ryujin. Ryujin mengalungkan tangannya ke leher mama Joy, memeluknya erat.
"Kenapa hmm? Mama bingung kalau kakak gak kasih tau mama" kata mama Joy.
"Ujinn" yeji di depan pintu mengusap keringat di dahinya sambil berjalan mendekat.
"Kakak di cariin Eji nih" ryujin menggeleng cepat masih memeluk mama Joy.
"Ayo cepet Yun, kak ujin nanti nangis" mama Joy menoleh ke arah pintu saat mendengar suara minjeong yang di ikuti langkah berlari.
"Itu adeknya juga ke sini loh, kakak kenapa?" Mama Joy menatap yeji yang sedang berdiri sambil mengatur nafasnya.
"Eji tau ujin nangis kenapa?" Tanya mama Joy, yeji mengangguk cepat.
"Kak ujinnn, jangan nangis... Eh udah nangis" minjeong menghentikan larinya dan berjalan pelan.
"Yah udah nangis duluan" kata Yuna ikut mengekor di belakang minjeong.
"Tadi chaer enggak mau main sama ujin, mama Joy. Terus Lia bilang ujin nakal enggak punya temen" kata yeji menjelaskan.
"Enggak papa kak ujin, jangan nangis. Jeong sama Yuna sama kak Eji masih mau jadi temennya kak ujin kok" kata minjeong sambil mengelus tangan ryujin.
"Iya, nanti kita main sepeda aja. Ke rumah wony sama ujin satunya lagi, jangan nangis kak ujin" kata Yuna ikut mengelus tangan ryujin.
"Kenapa Chaery gak mau main sama ujin dek?" Tanya bunda Rene penasaran.
"Enggak tau, chaer enggak mau aja main sama ujin" kata yeji sambil menatap sedih ryujin yang masih menangis sambil memeluk mama Joy.
**
"Mama.." mama Joy yang sedang menakar tepung menoleh saat bajunya di tarik pelan. Ryujin sedang memegang baju mama Joy sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa kak?" Tanya mama Joy.
"Ujin main ya??"
"Udah enggak nangis lagi?? Main sama Chaery?" Tanya mama Joy. Ryujin menggeleng cepat.
"Enggak, main sepeda sama Eji, Jeong sama Yuna" kata ryujin.
"Iya mama, boleh ya?" Tanya minjeong penuh harap.
"Iya, jangan nakal ya. Pulangnya jangan sore-sore oke??" Ryujin dan minjeong mengangguk cepat lalu berlari menghampiri Yuna dan yeji.
"Boleh??" Tanya yeji.
"Boleh, ayo main sepeda" kata ryujin sambil memutar sepedanya.
"Ayo Yun naik"
**
Karin menghentikan aktivitasnya menggoreng bebek mainan, matanya menatap yeji, ryujin, Yuna dan minjeong yang sedang tertawa sambil naik sepeda.
"Mereka kenapa main di situ??" Gumam Karin, Giselle yang di sebelahnya ikut menatap keempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri