14. Berakhir

29.3K 1.1K 3
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Matahari sudah terlihat, tapi kedua pasutri muda itu masih nyaman dengan posisi mereka, saling berpelukan.

Valen menggeliat dari tidurnya saat merasakan sesak. Ia menyingkirkan tangan Adriel dari perutnya, tetapi Adriel menahan nya.

"El lepas dulu" ucap Valen.

Bukannya melepas, Adriel malah Semakin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada Valen.

Valen menahan nafasnya saat melihat Tingkah Adriel, ini tidak baik untuk kesehatan jantungnya!

"Val, elusin rambut gue dong" ucap Adriel kemudian menuntun tangan Valen ke atas kepalanya.

Valen mengernyit heran dengan sikap Adriel pagi ini, tidak biasanya. Tapi tak urung ia mengusap usap Rambut halus Adriel.

"Kenapa lo?" Tanya Valen.

"Kepalanya pusing" Jawab Adriel lirih. Ia semakin mengendus endus kan kepalanya di dada Valen.

"Buset, kepalanya tolong di kondisi kan" Sindir Valen tetapi Adriel tidak mengindahkan sindiran itu.

"Empuk Val." Valen membulatkan matanya mendengar ucapan Adriel.

Valen mendorong badan Adriel sedikit keras sehingga sang empunya terjengklak ke belakang. "ANJIR JAUH JAUH LO MESUM!"

Adriel memegang pinggang nya lalu berjalan tertatih-tatih. Ia mendelik tajam ke arah Valen. "Kdrt lo" celutuk Adriel.

Valen menatap polos Adriel yang berjalan memasuki kamar mandi. "encok?" Tanya nya setengah meledek.

Adriel tidak membalas perkataan Valen. Ia memasuki kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

☆☆☆

Saat ini mereka berdua sedang duduk santai di sofa ruang keluarga nya. Valen menonton sinetron, sedangkan Adriel bermain game online.

"El" Adriel menoleh sekilas ke arah Valen Lalu kembali menatap handphone nya.

"Hm?" Sahut Adriel.

"Teman gue udah mau sampai nih, gue izin keluar ya?" Ujar Valen.

"Kemana?" Tanya Adriel.

"Cafe" Adriel mengangguk mengizinkan.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang