20. Sayang

31.5K 1K 1
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Adriel berjalan mengendap endap masuk kedalam rumahnya, netra tajam itu melihat seorang gadis cantik yang tertidur di sofa depan tv sambil memeluk boneka beruangnya.

Adriel berjalan menuju sofa melihat Valen. Ia berjongkok di dapan wajah Valen, menyingkir boneka beruang yang menghalangi wajah Cantik istrinya, lalu mengelus pelan wajah cantik itu.

Wajah yang polos saat tertidur, berbeda saat ia sedang tidak tidur. wajah galak yang mengisi hari-hari Adriel tiga bulan terakhir ini, bibir tipis yang sedikit terbuka, bibir yang tidak hentinya mengomel saat ia berbuat salah ataupun saat pulang dari luar dan melihat wajah Adriel yang lebam.

Adriel ternyata baru menyadari bahwa Valen begitu cantik. Huh sungguh beruntung dirinya.

"Gue nggak tau sama perasaan gue saat ini, gue mau bilang cinta ke Lo tapi hati gue belum sepenuhnya yakin. Kita memang di pertemuan dengan perjodohan yang bahkan kita nggak kenal satu sama lain, tapi... Gue" Adriel menggantungkan perkataan nya.

Ia mengelus Rambut Valen lalu menatap mata Valen dalam-dalam. "Sayang sama lo Valencia Leviona."

Adriel tersenyum tipis lalu mengangkat Valen ke gendongan nya. Ia mulai berjalan menaiki tangga tetapi Valen sedikit terusik.

Adriel lantas menepuk nepuk pelan punggung Valen untuk menenangkan nya kembali. "sstt.. Bobok lagi" bisik Adriel.

Saat sampai di kamar, Adriel meletakkan Valen di kasur dengan hati-hati. Ia berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan dirinya, Adriel mulai merebahkan dirinya di samping Valen lalu memeluk tubuh Valen. Tapi sebelum mulai terjun ke alam mimpi, Adriel terlebih dahulu mengecup kening Valen.

Bobo yang di peluk Valen tadi ntah kemana, Adriel mungkin lupa mengambil nya, biarkan sajalah besok baru ia mengambil Bobo.

☆☆☆

Pagi ini Rumah Adriel dengan Valen sudah sangat berisik karena teriakan cempreng Valen.

"ADRIEL BANGUN GAK LO?!" Valen menatap tajam Adriel yang sama sekali tidak terusik karena teriakan nya, mulutnya terasa ingin robek karena terus berteriak tetapi tidak di dengar oleh Adriel.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang