35. "ketua Geng Kok Takut Suntik?"

23.8K 852 11
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Pagi ini panas Adriel sama sekali belum menurun, malahan tambah naik. Valen di buat pusing karena Adriel tidak mau ke rumah sakit, sedangkan obat yang ia beli di apotek tidak mempan.

"Valeenn... Hiks" Rengek Adriel, cowok itu menenggelamkan kepalanya di perut rata Valen. mencoba mencari tempat nyaman. Badboy model apa ini?

"Iya, pusing kan? Maka nya ayo ke rumah sakit" ucap Valen sembari mengelus kepala Adriel, sesekali memijat nya.

"nggak mau... Hiks sakit" Lirih Adriel.

Daripada seperti ini, Valen memilih menghubungi bunda mertua nya meminta tolong agar membawa dokter ke rumah untuk memeriksa Adriel.

"yaudah makan ya? Lo dari kemarin belum makan apa apa" ucap Valen mencoba membujuk Adriel agar ia mau makan, pasalnya dari kemarin pria itu belum memakan apa pun.

Dengan wajah yang memerah karena kelamaan menangis dan juga bibir yang bergetar, Adriel mendongak menatap Valen "Valen perutnya sakit" Lirih nya sembari memegangi perutnya yang sakit.

Saat ingin membalas perkataan Adriel, Bunda mertua nya sudah datang dengan Doktar. "Valen? Adriel kenapa?" tanya Gia yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"panas Bun, terus perutnya juga sakit. Udah aku beliin obat di apotek tapi nggak turun juga panas nya dari kemarin." jawab Valen lalu sedikit menggeser tubuh nya agar sang Dokter bisa memeriksa Adriel.

"suhu badan nya sangat tinggi. Apakah ia sudah makan?" ujar sang Dokter di sertai dengan pertanyaan.

"belum dok, dia nggak mau makan dari kemarin" jawab Valen.

Dokter itu mengangguk singkat. "ini juga berpengaruh ke maag nya, juga suhu tubuh nya sangat panas, dan tubuhnya kekurangan cairan. jadi saya saran kan agar di infus saja. Dan juga obat maag nya nanti saya resep kan lalu kamu bisa menebus nya di apotek."  Jelas dokter itu kemudian mengeluarkan sebuah infus dari tas nya.

Adriel yang mendengar kata infus langsung saja terbangun dengan mata yang melotot. "NGGAK! GUE NGGAK MAU DI INFUS!" Teriak Adriel seraya memeluk Valen.

Gia mendekat ke anak nya lalu mengelus punggung nya. "Adriel ini demi kebaikan kamu sayang" ucap Gia menenangkan.

Adriel menggeleng ribut. "NGGAK MAU! PERGI LO DOKTER GILA!" Teriak Adriel melempari Bantal ke Sang Dokter yang menyiapkan alat alat nya.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang