ADRIEL | END

39. Sebenarnya... (REVISI)

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

☆☆☆

+62***********

Hai Le
Bisa kita ketemuan nggak?
Aku kangen bnget sama kamu.
Kamu nggak kangen aku?

⎙⎙⎙

Valen membaca pesan yang baru saja masuk di handphone Adriel. Ia mengerutkan dahi nya heran, siapa dia?

+62***********
Online

Sp y?

Aku Rere
Bisa ketemuan?
Aku mau bicarain sesuatu sama kamu.

Penting?

Iya Le, aku mau jelasin semua nya

Jlsn ap? Nggak pntng.

Le?

Ganggu.

⎙⎙⎙

Valen menyimpan handphone Adriel lalu beranjak keluar dari kamar. Ia kesal, cewek gila itu kembali menggangu suami nya.

Adriel sedang keluar bersama teman geng nya untuk menyelesaikan sesuatu. Entahlah Valen juga tidak mengetahui nya.

Gadis itu berjalan menuju ruang tamu, untuk menonton tv.

Saat sedang asik nonton, bel rumah nya berbunyi. Valen menuju ke arah pintu utama lalu membuka nya. Saat pintu terbuka muncul lah seorang gadis dengan gaya elegan nya.

Gadis itu mengerutkan dahi nya heran lalu mengangkat alis nya. "Lo siapa? Kenapa ada di sini?" tanya Gadis itu.

Valen tidak menjawab, ia terus memperhatikan gadis yang berbeda di depan. Kemudian ia menjentikkan jari nya pertanda ia sudah mengingat siapa gadis ini.

Dia Nadia. Gadis yang beberapa waktu lalu bertemu dengan nya dengan Adriel di pantai.

Nadia mengibaskan tangan nya di depan wajah Valen kemudian kembali bertanya. "heh? Lo budek? Gue nanya lo siapa? Kenapa di rumah Adriel?"

Valen menggelengkan kepalanya kembali tersadar. "Lo yang siapa?" Tanya Valen.

Gadis itu tersenyum miring lalu menyodorkan tangan nya. "gue? Lo nanya gue siapa?, yaudah kenalin gue Nadia Aretha. Pa.Car. Ad.ri.el!" ujar Nadia memperkenalkan dirinya dengan menekan kata di akhir, ia juga memperlihatkan gambar yang berada di Handphone nya, gambar dirinya dengan Adriel di pantai.

"Oh"

Nadia menarik kembali tangan nya, Valen sama sekali tidak membalas jabatan tangan nya. Gadis itu menetralkan wajahnya untuk menutupi rasa malu, lalu kembali bertanya.