50. Bertemu Dan Terungkap (REVISI)

20K 729 3
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Sore ini, Valen dan Adriel sedang berada di taman dekat kompleks, Mereka duduk di bangku yang berada di bawah pohon. Tempat ini menjadi saksi ciuman pertama mereka. Anjay...

Tentu nya mereka berada di sini karena kemauan Valen, katanya ia sangat bosan berada di dalam rumah terus.

"Kamu mau nggak?" Valen menyodorkan permen kapas kehadapan Adriel.

Adriel menggeleng. "Aku nggak mau permen kapas, mau nya ini aja." Setelah itu Adriel mencuri ciuman di pipi kirim Valen di iringi senyuman manisnya.

Valen mendengus lalu kembali memakan permen kapasnya. Pandangan nya tertuju tepat di seberang jalan. Di sana ada Naren yang sedang berpelukan dengan seorang gadis yang Valen sangat kenali gadis itu.

"El, kamu liat deh di sana ada bang Naren sama cewek" Adriel mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang di maksud Valen.

Adriel dan Valen memilih menghampiri keduanya. "Bang?" Panggil Valen membuat Naren dan gadis yang berada di depannya sontak menoleh kepada Valen dan Adriel.

"Kalian?"

"Adriel...."

Flashback on

Naren sedang berjalan di pinggir jalan seorang diri, pemuda itu baru saja bertemu dengan temannya di sebuah cafe dekat taman kompleks Valen tinggal. Tetapi ia ingin mampir ke sebuah pedagang seblak yang berada di dekat taman untuk membelikan keinginan sang mama.

Saat sedang serius bermain handphone, Naren tidak sengaja menabrak seorang gadis yang berjalan tergesa-gesa. "Gimana sih? Kalau jalan liat liat dong! Jangan main hp aja!" Gadis tersebut bangun dari jatuhnya sembari memarahi orang yang telah menabraknya.

Naren menajamkan pendengarannya saat mendengar gadis yang ia tabrak memarahinya. Suaranya terdengar tidak asing di telinganya. Saat sang gadis mendongakkan kepalanya, mata Naren langsung membulat melihat siapa gadis yang telah ia tabrak.

"Ren..?" Gumam Naren, sedangkan gadis yang di panggil Ren oleh Naren hanya diam.

Naren menarik sang gadis kedalam pelukannya, Pemuda itu memeluk erat tubuh sang gadis yang selama ini ia rindukan. Setelah beberapa menit berpelukan, Naren melepaskan pelukannya lalu menatap sang gadis sembari tersenyum manis. Sangat manis.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang