43. meet him

20.4K 746 1
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Semenjak perkataan yang keluar dari mulut Adriel kemarin, kedua pasutri itu saling canggung. Entah karena apa Valen merasa malu untuk bicara dengan Adriel.

Saat Adriel dan Valen berpas pas an di depan pintu kamar, Valen menunduk lalu hendak berbalik badan tetapi tangan nya di tarik oleh Adriel.

"Kenapa sih Val? Nggak usah pikirin soal kemarin, gue nggak bakal maksa lo!" celetuk Adriel membuat Valen semakin menunduk. Valen memilin ujung bajunya dengan perasaan gugup.

"maaf... " satu kata yang keluar dari mulut Valen lagi lagi membuat Adriel menghela nafas gusar.

"Val–"

"Iya, iya! Gue nggak bakal pikirin soal itu lagi!" potong Valen cepat lalu berjalan menuruni tangga.

Adriel menggeleng kan kepalanya lalu ikut menyusul Valen.

☆☆☆

"Awshh..." Seseorang meringis kesakitan saat tak sengaja bertabrakan dengan tubuh seorang pemuda kekar.

Pemuda itu menaikkan sebelah alisnya saat Gadis yang menabrak tubuhnya menatap dirinya tajam.

"LO?!" Pekik Valen saat sudah melihat jelas siapa yang ia tabrak. Gadis itu memundurkan tubuhnya agar menjauh dari Bagas. Orang yang ia tabrak yang merupakan Mantan pacarnya.

Bagas mendekat ke Valen, hendak meraih tangan gadi itu sebelum tangan nya di hempaskan. "Nggak usah Deket Deket! Najis tau nggak?" Ujar Valen tajam. Mata nya menatap Bagas dengan aura yang menyeramkan.

"Len.. maafin aku–"

"NGGAK USAH DEKAT! gue tau Lo nggak budek ya!" Valen lagi lagi menghempaskan tangan Bagas yang sangat lancang memegang tangan nya.

Wajah Bagas yang awalnya Sendu, kini ikut mengeluarkan aura menyeramkan nya. Ia mencekal tangan Valen agar gadis itu tidak bisa memberontak.

"Lepasin gue!" Valen berusah memberontak melepaskan tangannya dari cekalan Bagas tetapi ia tidak bisa.

"Kenapa Lo se egois ini Valen?! Apa karena Adriel Lo jadi gini ke gue?!" Sentak Bagas kepada Valen. Wajah pemuda itu memerah menandakan bahwa ia sedang emosi.

Valen yang awal nya menadap ke samping, kini menolehkan kepalanya agar bisa berhadapan dengan Bagas dan menatap tajam pemuda itu. "ini nggak ada hubungannya sama Adriel. Gue mau putus karena gue udah MUAK DENGAN PERSELINGKUHAN LO! Gue nggak bakal bisa maafin orang yang udah nyakitin gue dari hati maupun fisik!" Perkataan keluar dari mulut Valen membuat Bagas terdiam.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang