48. Aku kamu, nih?

19.9K 751 5
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Tadi kenapa bolos? Udah telat, bolos lagi!" Valen berkacak pinggang di depan Adriel yang sedang bermain game sembari memakan kue yang tadi Valen bikin untuk di bawa ke rumah Raka.

"Males liat muka Bu Sekar." Jawab Adriel seadanya. Pemuda itu berganti posisi menjadi tiduran di bawah karpet bulu depan Sofa.

"Gabaik ya ngomong gitu! Tadi juga katanya mau ke ketemu mama nya Raka, kenapa malah tiduran?" Kesal Valen, gadis itu mendudukkan dirinya di samping Adriel dengan kesal.

Adriel mematikan handphone nya lalu memeluk tubuh Valen yang berada di samping nya. "Bentaran sayang, masih panas banget nih" balas Adriel, pemuda itu menenggelamkan wajahnya di perut rata Valen kemudian memejamkan matanya.

"Tangan Lo jangan lancang ya?!" Valen mengeluarkan tangan Adriel yang sudah merambat masuk di balik baju nya.

Adriel menyengir lebar kemudian mengecup perut rata Valen. "Bisa nggak, gaya bicara kita di ubah aja?" Ujar Adriel. Pemuda itu menatap serius Valen.

Sebelah alis Valen terangkat pertanda bingung. "Di ubah bagaimana maksud Lo?" Tanya Valen heran.

"Pake Aku-kamu sayang, masa Pake Lo-gue terus sih? Nggak sopan tau" Balas Adriel santai.

Valen mendadak jadi gugup, jujur saja ia malu untuk mengubah gaya bicara nya dengan Adriel. "K–kok tiba tiba? Gu–emm gue nggak terbiasa kalau sama Lo!" Ujar Valen dengan gugup.

"Ya maka nya di biasain sayangg" Balas Adriel gemas. Pemuda itu bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.

"Coba, bilang 'aku cinta Adriel' " Adriel terkekeh geli melihat wajah tak bersahabat Valen.

"Modus!" Dengus Valen. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke tv.

Adriel tertawa kecil membuat Valen tertegun. Suara nya itu loh... Meleleh hati adek, bang. "Biasa in ya? Kalau sampe di antara kita ada yang nyebut Lo-gue hukuman nya ciuman!" Ujar Adriel semangat.

Adriel mengelus pipi Valen yang memerah. Entahlah mungkin gadis itu salah tingkah atau marah. "Udah sekarang kamu siap siap, kita ke rumah Raka." Valen bergidik saat Adriel menyebut kata 'kamu'.

☆☆☆

Tok.. tok..tok..

Pintu rumah terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang cantik sembari tersenyum manis. "Eh kalian udah Dateng!" Seru Indri–mama Raka menyambut Valen dan Adriel.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang