51. ngambek (REVISI)

27.3K 874 2
                                        

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

"keputusan tersulit adalah kamu terlalu lelah untuk mempertahankan, tetapi kamu juga terlalu cinta untuk melepaskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"keputusan tersulit adalah kamu terlalu lelah untuk mempertahankan, tetapi kamu juga terlalu cinta untuk melepaskan"

...

Pagi hari ini Valen di buat kesal dengan Adriel karena pemuda itu lambat bangun, sedangkan dasi dan topi nya ntah ia simpan di mana.

"ADRIEL CEPETAN?! ini lagi dasi sama topi kamu dimana? Kan tadi udah dari kemarin kemarin aku bilangin, dasi sama topi nya kalau abis di pake langsung gantung biar nggak hilang!" Kesal Valen, gadis itu terus mengobrak abrik lemari Adriel untuk mencari topi dan dasi nya.

"Apa sih Val?" Tanya Adriel malas saat baru keluar dari kamar mandi.

"Topi sama dasi kamu mana?" Valen balik bertanya membuat Adriel mengerutkan keningnya bingung.

"Aku nggak tau, soalnya dulu aku simpan nya di ruang tamu" balas Adriel setelah beberapa menit berpikir. Valen memejamkan matanya untuk meredakan emosi nya di pagi hari ini.

Valen membuka lemari nya lalu mengambil dasi dan juga topi yang tergantung di dalam lemari lalu menyerahkan nya kepada Adriel. "Abis di pake langsung simpan di tempat nya, jangan simpan di ruang tamu! Untung aku ada topi dan dasi cadangan. Kalau nggak, bisa bisa kamu nggak masuk ujian hari ini!"

"Hm.."

"Jutek amat" gumam Valen saat melihat wajah datar Adriel. "senyum lah!"

Valen menarik kedua sudut bibir Adriel agar tersenyum.

Mereka beriringan keluar dari rumah lalu menaiki motor, setelah itu motor Adriel melaju membelah kota yang sangat padat di pagi hari ini.

Motor Adriel berhenti di tengah keramaian saat lampu yang berada di pinggir jalan berubah menjadi warna merah.

Valen mengedarkan pandangannya dan tertuju pada penjual boneka berkarakter monyet. "El El, lihat deh di sana ada boneka monyet!" Valen menepuk pundak Adriel membuat pemuda itu mengalihkan pandangannya ke pinggir jalan.

"Kamu mau?" Tanya Adriel yang di balas gelengan oleh Valen.

"Aku cuman liatin kalau ada boneka monyet, soalnya monyet nya mirip kamu kalau lagi jutek gitu!" Balas Valen dengan senyuman lebarnya. Sedangkan raut wajah Adriel berubah jadi masam.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang