21. Marah

29.6K 1K 5
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

"cepat atau lambat, semua pertemuan pasti akan ada perpisahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cepat atau lambat, semua pertemuan pasti akan ada perpisahan. nikmatilah waktu dan kesempatan yang ada sebelum perpisahan datang."

☆☆☆

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu semua siswa siswi sudah pulang masing masing, hanya tersisa Valen yang menunggu di parkiran sekolah.

"Adriel mana sih? Panas banget anjir" gerutu Valen melihat ke kanan kiri, hanya ada motor Adriel dan juga teman temannya tetapi pemilik motor itu tidak ada.

Lima menit kemudian Adriel dan teman temannya sudah datang, "Val, Lo pulang sama Baron dulu, gue ada urusan." ujar Adriel lalu naik ke atas motornya.

Wajah Valen mendadak menjadi merah menahan amarah yang akan meledak kapan saja. "LO!" Teriak Valen menunjuk wajah Valen.

"Anjir ya ngeselin banget! Gue nungguin lo setengah jam di sini dan yang nganterin gue pulang Baron? Tau gitu gue pulang sama teman gue aja!" kesal Valen hendak pergi dari sana tetapi di tahan oleh Adriel.

"maaf tapi markas gue sekarang lagi kacau, lo ngerti dulu ya?" ucap Adriel sedikit lembut. Hanya sedikit. Sedikit. S e d i k i t. SEDIKIT.

Tanpa menunggu jawaban yang akan Valen berikan Adriel berlalu melajukan motornya di ikuti Raka, Gibran, dan juga Vero.

Valen menatap Adriel kesal lalu mendongak menatap wajah Baron yang berdiri di samping nya. Baron hanya menaikkan sebelah alis nya. "apa? Ayo gue anter." ujar Baron

Valen naik ke atas motor Baron dengan amarah yang membuncah. Ga Adriel, ga temannya, sama sama ngeselin.

☆☆☆

Tok tok tok..

Valen yang sedang bersantai di ruang tv menoleh kan kepalanya ke arah pintu yang di ketuk sebanyak tiga kali.

Valen berjalan ke arah pintu tak lupa dengan Sapu di tangannya, Ia membuka pintu dengan perlahan lalu mengintip. Seketika mata Valen melebar melihat orang yang berdiri di depan pintu.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang