34.Hujan

21.8K 822 2
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

☆☆☆

Seluruh siswa/siswi kelas 12 IPS 1 membuang nafas lelah karena ulangan mendadak. Mereka tidak mempersiapkan apa apa sebelum ulangan ini.

Gisella mencolek lengan Valen yang tampak pusing melihat soal ulangan. "ssttt Len Woy" bisik Gisella sesekali melirik kedepan memastikan guru tidak melihat dirinya.

Valen menoleh kemudian menaikkan Alis nya seolah bertanya. "Nomor Lima apa?" bisik Gisella.

"gue belum jawab yang itu." balas Valen ikut berbisik. Tetapi tanpa mereka sadari guru yang berjaga di depan sana memperhatikan mereka.

"DUA ORANG DI BELAKANG LAGI APA ITU?!" teriak ibu Lastri menyadarkan kedua gadis yang sedang berbisik bisik di belakang.

Gisella dan Valen gelagapan melihat tatapan tajam Ibu Lastri. "KALIAN BERDUA KE DEPAN SINI MENULIS!" dengan amat terpaksa dan malu malu mereka membawa soal nya naik ke depan meja guru dan menjawab soal di sana daripada harus membantah Ibu Lastri. Bisa panjang ceritanya.

Nadira tersenyum mengejek saat Valen dan Gisella melirik ke arah nya. Gisella mengacungkan jari manis nya agar sedikit lebih sopan dan tidak kasar meskipun dalam hati ia sudah mengumpat.

Valen melirik ke luar, ternyata Adriel dan juga teman-teman nya lewat di depan kelas nya. Tatapan Valen bertabrakan dengan Tatapan tajam Milik Adriel, Buru buru ia mengalihkan pandangan nya ke soal ulangan.

☆☆☆

Sore ini, tepatnya saat pulang sekolah langit tiba tiba saja mendung dan Adriel belum juga memunculkan batang hidungnya. Valen sudah sedikit lama menunggu di sini dan keadaan hampir hujan juga.

Hingga beberapa menit berlalu, hujan mulai turun membasahi kota. Gadis itu menggerutu tidak jelas lantasan Adriel belum juga muncul. Ia sudah bosan menunggu, dan juga di halte ia sendirian menunggu.

Saat ingin menerobos hujan untuk masuk kedalam sekolah mencari Adriel, suara deruman motor terdengar dari dalam sekolah, ia melirik ke sana dan Adriel sudah datang.

Adriel turun dari motor kemudian ia menyerahkan jaket ke Valen agar gadisnya tidak kedinginan. "maaf bikin lo nunggu lama. Gue tadi latihan basket dan lupa ngabarin lo" ucap Adriel saat melihat raut kesal yang terpancar di wajah cantik Valen.

"tau gitu gue pulang duluan tadi takut tau sendirian di sini!" balas Valen ketus.

Adriel membawa Valen ke dekapan nya seraya mengecup kening gadis itu. "maaf sayangg" bisik Adriel dan hanya di balas deheman oleh Valen.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang