36. Baron Dan Kisah Cinta Nya

22.1K 764 8
                                    

Halo halo

⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️

⚠️KALAU ADA KESAMAAN TOKOH, NAMA, MAUPUN TEMPAT, ITU SAMA SEKALI NGGAK DISENGAJA. CERITA INI MURNI PIKIRAN SAYA. KALA NGGAK SUKA SILAHKAN DI SKIP⚠️

⚠️PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH!⚠️

Jangan lupa Vote dan juga komen💘

Kamu berbicara perihal rasa sakit mu, padahal kamu sendiri yang menciptakan rasa sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu berbicara perihal rasa sakit mu, padahal kamu sendiri yang menciptakan rasa sakit itu.

☆☆☆

Siang ini rumah Adriel dan juga Valen sedang rame dengan kehadiran ke empat curut yang datang menjenguk Adriel.

"Gimana rasanya di Suntik, El?"tanya Gibran kepada Adriel yang fokus ke layar handphone nya.

Lelaki yang di tanya hanya mengindikkan bahunya. "b aja." jawab Adriel santai.

Raka yang mendengar itu sedikit tidak percaya. Ia tau teman nya ini saat melihat jarum suntik akan ketakutan, apalagi saat di Suntik? Tidak menutup kemungkinan kalau Adriel yang selaku teman kecil nya ini akan menangis jika di Suntik.

"Yang benneeerr?" Sahut Baron menggoda Adriel.

"Ini makan" Valen menaruh nampan yang berisi makanan dan juga minuman dingin di depan teman teman Adriel.

"Aduh Len, repot repot banget nih, jadi nggak enak heheh.. by the way makasih ya" ucap Vero, ia menyengir malu lalu mengambil makanan di di bawa Valen untuk mereka.

Valen tersenyum kemudian mengangguk lalu pergi ke kamar nya, bukan nya tidak sopan atau bagaimana, ia hanya malu karena dirinya satu satunya perempuan di sana.

Beberapa saat kemudian Adriel terus saja menatap jengan teman teman nya yang sedang asik makan makanan yang di bawakan oleh Valen.

"Anjir lah woi di belakang tuh" dengan tidak sopan nya Si rusuh Vero ini berteriak sembari memukul punggung Adriel yang berada di samping nya.

Menghela nafas pelan, Adriel mencoba bersabar menghadapi teman-teman nya yang sangat rusuh. Setelah beberapa menit Raka bangun dari duduk nya lalu menarik Vero untuk ikut bangkit.

Jika berlama lama di sini bisa bisa Vero melunjak, lebih baik mereka pulang dan membiarkan Adriel beristirahat. "kita pulang." dua kata yang Raka ucapkan , membuat Baron dan Gibran ikut Bangkit dari duduk nya.

"eh eh bentar Ka, gue masih mau di sini WOI GUE BELUM KENYANG" seru Vero saat ia di tarik begitu saja oleh Raka untuk keluar dari Rumah.

Gibran menjitak kepala Vero yang terus saja kekeuh ingin tinggal tetapi langsung di seret oleh Raka dan Baron. "Bacot. nggak usah malu malu in lo anjir!" kesal Gibran. Ia sangat sangat malu dengan tingkah teman nya ini.

ADRIEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang