There's a Problem Here (2)

284 29 10
                                    

Meski merasa tidak enak, nyatanya Surya berdiri dari bangkunya. Tentu saja dia amat menghormati Komandan Andre sebagai atasannya. Dan sebagai anggota termuda di kantor, sebisa mungkin apa pun permintaan atasannya itu dapat dia kerjakan.

"Ini air di kamar mandi agak bau besi, katanya Ayu. Kelihatannya itu dari tandon air. Kamu bisa mengeceknya bersama Ayu?" tanya Komandan Andre.

Surya menelan ludah dengan susah payah. Benar dugaannya sedari tadi, ditambah perempuan berkemeja merah jambu itu memberinya senyum pahit dari balik punggung Komandan Andre. 

"Yu, sini dulu."

Dipanggil seperti itu oleh Surya, membuat Ayu segera mendekat. "Pak, bener ini saya enggak ngada-ngada. Airnya enggak beres," bisik perempuan itu.

"Bukan gitu. Lu, kan, bisa hubungi orang lain. Masa harus gue?"

"Saya enggak punya kontak tukangnya, Pak. Kalau ada juga udah dari tadi saya urus. Seriusan ini saya."

"Ini bukan modus lu buat ngedeketin gue, kan?" Surya menyipitkan mata pada Ayu. "Gue perhatiin, dari yang kemarin-kemarin gue terus yang elu mintain tolong."

"Astaga, ngapain juga saya harus begitu?" tanya Ayu tidak terima. "Kalau Pak Andhika atau Pak Wendi sudah datang di sini, saya pasti minta tolong ke mereka duluan."

"Ck, ada-ada aja." Surya lalu memandang Komandan Andre yang sedari tadi masih menunggu keputusannya. Kali ini, dia tidak bisa melakukan tugas tersebut.

"Duh, mohon maaf. Saya lagi enggak bisa, nih, Komandan. Suruh Gilang aja, ya? Ini saya mau cek dokumen-dokumen lakalantas," jelasnya.

Gilang dari balik bui berteriak, "Saya takut ketinggian, Komandan! Nanti malah ngerepotin Bu Ayu."

"Halah, biasanya juga lu manjet pohon rambutan. Sok-sok takut ketinggian!" seru Surya kesal. Gilang sendiri hanya terkekeh pelan.

"Sudah-sudah, toh itu bukan tanggung jawab Gilang. Dia tahanan, enggak seharusnya sering keluar. Sudah, ya, Surya, kamu cepat tangani bersama Ayu."

Seakan tidak mau tahu dengan jawaban yang akan diberikan bawahannya itu, dan tentu saja beliau tahu bahwa Surya akan kembali menolak, Komandan Andre lantas kembali ke ruangannya dan meninggalkan Ayu dan Surya di sana. Gilang sendiri kembali duduk di dalam buinya, tersenyum kecil melihat tingkah keduanya yang mendadak canggung.

Pria berompi hijau neon itu akhirnya menghela napas. "Lu kuras dulu airnya. Habis itu, kita cek tandonnya. Mungkin tandonnya ada kotoran atau apa sampai airnya tercemar."

Surya tahu bahwa Ayu tidak mungkin berbohong demi membuatnya kerepotan. Karenanya, dia masih berusaha untuk menerima.

"Oke." Ayu segera ke kamar mandi dan menghidupkan keran, membuat air di bak mandi cepat meluap. Sebenarnya, dia ragu kalau pria itu mampu mengatasinya. Bukannya pria ini anak orang kaya? Mana mungkin orang kaya tahu cara memperbaiki masalah-masalah seperti ini?

Surya sendiri tidak diam di kantor, dia justru mengikuti langkah Ayu. Diam-diam, dia suka memperhatikan tingkah Ayu, melihat bagaimana perempuan itu kuat saat bekerja, benar-benar tulus dalam mencari rezeki. Hanya saja, pria itu terlalu takut untuk terbuka. Dia bisa jadi bulan-bulanan Andhika dan Wendi kalau ketahuan menyimpan perasaan pada Ayu.

There's Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang