And You Tuck a Yellow Rose Behind My Ear (4)

190 19 4
                                    

Komandan Andre, di ruang interogasi, memberi tahu informasi jika Sibad ternyata salah kantor. Dia seharusnya magang di kantor cabang lainnya. Dengan begitu, seperti ucapan Surya di ruang senjata, pekerjaan Ayu tidak lagi diganggu. Ayu masih menjadi office girl kesayangan pasukin, dan itu jelas membuatnya gembira.

"Bu Ayu!"

Ayu menoleh pada sumber suara. Itu Sibad yang sudah berganti pakaian ke kemeja putihnya lagi, seperti saat awal masuk kantor tadi pagi. Yang tidak disangkanya, Sibad menemuinya di ruang lobi dengan senyum lebar.

"Bu Ayu, saya minta maaf kalau saya ada salah, ya?" ucap Sibad lembut. Perempuan itu bahkan mengulurkan tangannya.

Ayu tersenyum kikuk. Harusnya dia yang meminta maaf. Dia menyadari jika sikapnya pada Sibad sejak tadi juga tidak baik. Ya, kali ini dia harus menghapus rasa gengsinya.

"Saya yang harusnya minta maaf ke kamu. Saya dari tadi ketus juga, enggak ramah. Saya memang takut kehilangan pekerjaan saya karena kamu ke kantor ini, tapi itu harusnya tidak jadi alasan saya untuk sejahat itu ke kamu." Akhirnya, Ayu mengakui semuanya dengan begitu lancar sembari menyambut uluran tangan Sibad. Entah mengapa, setelah berterus terang seperti ini, hatinya jauh lebih ringan dari sebelumnya.

"Enggak, kok. Bu Ayu sama sekali enggak jahat. Saya juga kalau jadi Bu Ayu bakalan jengkel, apalagi kalau ada yang deketin gebetan saya terang-terangan, hehe." Sibad terkekeh. "Udahlah pekerjaan terancam, pujaan hati juga terancam."

Mata Ayu langsung terbelalak. Benar-benar usil sekali Sibad, tetapi itu tidak bisa dia elak juga. Kenyataannya, dia memang tidak suka dengan sikap Sibad, ditambah karena kecemburuannya itu juga dia ditegur Surya.

"Kamu ngomong apaan, sih?"

"Enggak usah gitu, Pak Surya tadi ngomong ke saya kenapa Bu Ayu gitu ke saya. Barusan aja waktu di ruang interogasi. Banyak yang kita bahas, terutama soal Bu Ayu," terang Sibad. "Ya, begitu, deh."

"TERUS KAMU NGOMONG KALAU SAYA CEMBURU KE DIA?"

Teriakan Ayu itu tidak membuat Sibad takut, malah perempuan berkemeja putih itu terbahak keras. Ayu sendiri langsung panik.

"Kamu ngomong apa aja ke Pak Surya, Sibad? Ya ampun, jangan ngomong aneh-aneh!" paksa Ayu agar Sibad segera menjawab.

"Mending Bu Ayu tanya sendiri ke Pak Surya, soalnya saya udah dipanggil kantor cabang." Sibad terkekeh lagi sebelum benar-benar mendorong pintu lobi dan berlalu pergi. Sial sekali, Ayu harus bagaimana sekarang?

There's Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang