Buka Bersama (3)

214 28 9
                                    

Tidak menunggu lama, Hesti menyerahkan ponselnya yang semula di meja pada pria berambut hitam nan tebal itu. Dia lalu menyingkir ke sisi kiri Andhika, seakan takut dengan apa yang nanti terjadi.

"Halo, Yu." Surya mendekatkan ponsel itu pada bibirnya, berucap sembari menetralkan gemuruh di dirinya. Dia tidak boleh terdengar khawatir saat ini atau Ayu akan sedih karenanya. Lagi pula, saat ini semua orang sedang mendengar mereka. 

"Eng, ini Pak Surya?"

Sial, suara lembut dan polos dari ponsel Hesti tersebut seakan meruntuhkan secara perlahan pertahanannya. Jujur saja, suara itu sudah dinantikannya sejak beberapa hari lalu. Dia sendiri bingung mengapa bisa seperti ini.

Surya segera menajamkan suaranya agar terdengar galak. "Emang lu pikir siapa lagi? Masih kagak kenal lu sama suara gue?"

"Maaf."

"Enggak usah dipikirin. Yang perlu kita pikirin sekarang ini adalah kondisi lu. Lu beneran udah baikan? Seriusan bisa keluar? Acaranya sampai malem, lho."

Meskipun terdengar galak dan bawel, mereka berempat mengulum senyum masing-masing. Jelas sekali bahwa Surya begitu mengkhawatirkan Ayu. Surya sendiri menahan napasnya sembari beberapa kali merutuki dirinya yang salah bereaksi. 

"Saya usahain, Pak. Saya mau ketemu sama Bapak dan yang lain. Saya yakin kalian pasti melindungi saya."

Surya memicingkan kedua matanya seakan Ayu kini ada di hadapannya. Dia bahkan sudah berkacak pinggang. "Oh, jadi lu mau ikut karena ada Andhika dan Hesti yang bakal jemput dan anterin lu balik?"

Lagi-lagi mereka berempat menahan tawa. Ada selintas rasa cemburu dari kalimat yang diucapkan Surya, apalagi bahasa tubuh pria itu tampak kesal. Andhika dan Hesti sampai geleng-geleng kepala karenanya.

"I-iya." Ayu menjawab dengan sedikit takut. "Kemarin waktu Bapak nawarin saya buat berangkat kerja dan pulang bareng, saya ngerasa enggak enak. Emang saya siapa? Kok bisa segitunya ke Bapak."

"Ya enggak masalah, dong, harusnya? Gue sama Andhika dan yang lain sama aja. Astaga, lu kenapa, sih, Ayu?" Surya menggaruk kepalanya dengan frustrasi. "Oke, nanti lu sama gue. Kalo di mobilnya Andhika, bisa-bisa lu jadi obat nyamuk di antara Andhika sama Hesti. Enggak baik."

"Lho? Katanya tadi enggak mau ikutan. Katanya tadi ngerasa enggak enak karena Ayu lagi sakit." Mulut usil Andhika langsung berbicara. Sontak Surya tidak berkutik.

"Oh, gue paham. Sebenarnya Pak Surya enggak mau ikutan soalnya ... dia mau bukber di rumahnya Bu Ayu!" seru Kiky yang langsung disambut tawa meriah dari semuanya.

"Ngaku ajalah, Sur. Lu mau beli piza ukuran jumbo terus makan-makan bareng Ayu gitu, kan?" Wendi menambahkan.

Selanjutnya, Surya memelototi semua orang yang ada di sana, sedangkan Ayu langsung tertawa.

There's Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang