So, He's Green with Envy

213 20 6
                                    

Catatan: Timeline cerita ini adalah saat episode LP di tanggal 2 Mei 2022 (saat lebaran)

***

Panggilan dari Komandan Andre pada pagi hari itu menggegerkan seluruh pasukan yang sedang sibuk merayakan lebaran. Surya terlebih dahulu datang dengan koko hijau pupus, agak mirip warnanya dengan rompi hijau neon kebanggaannya itu, dan ia merasa kesal karena tugas dari Komisaris Jenderal, Bu Christine Hakim, benar-benar tidak tahu waktu. Disusul oleh kedatangan Andhika dan Hesti yang sudah memakai batik sarimbit. Mereka pun kesal karena belum selesai makan bersama dan membagikan uang THR kepada keponakan-keponakan Hesti.

Selanjutnya, pasangan yang menjadi pilar penting dalam dinamika kehidupan kantor, Wendi dan Kiky, yang kompak dengan pakaian hari raya mereka yang serbaputih. Tidak jauh berbeda dengan yang lain, keduanya pun menggerutu karena harus putar balik dari perjalanan menuju rumah sanak famili yang cukup jauh dari kantor. Kekesalan mereka tidak salah, karena memang mendapat panggilan tugas dadakan itu amat menyebalkan, apalagi waktu libur mereka amat sedikit. Yang harusnya mereka dapat berkumpul dan bermaaf-maafan dengan keluarga justru harus bekerja lagi.

Surya dapat melihat semua orang menghela napas sebal saat tahu Bu Komisaris Jenderal memberi perintah melalui Komandan Andre, kecuali sosok yang terakhir datang di kantor. Ya, orang terakhir yang datang, dan anehnya dengan raut senang karena dipikirnya akan mendapat uang THR tambahan (itu anggapan Surya), adalah Ayu. Perempuan itu muncul dengan kaftan hijau gelap berikut pita satin berwarna putih gading yang mengikat sebagian rambutnya. Pita itu diikat sedikit ke atas, yang membuat Ayu terlihat seperti kado ulang tahun.

Pria itu mengernyitkan dahi. Bagaimana mungkin perempuan ini terlihat gembira di saat semua orang sedang memendam emosi mereka untuk tidak marah-marah di hari yang fitri ini?

Dia memilih berdiri di sebelah palem yang berada di sudut ruangan BAP, melihat bagaimana orang-orang ini saling berinteraksi. Dia mendengar penjelasan Komandan Andre mengenai kronologis kasus kemalingan rumah yang ternyata menimpa putra dari Bu Christine Hakim. Astaga, pantas semua petugas dikerahkan di hari libur ini. Surya menggeleng, lain memang jika seseorang memiliki 'kartu khusus', jadi bisa bertindak seenaknya. Pikiran itu hanya selintas saja melewati benaknya, yang langsung dikoreksi olehnya. Dia sendiri juga pemakai 'kartu khusus' itu untuk menjadi petugas, bukan?

Surya lalu memilih mengamati hal-hal lain sembari mendengarkan penjelasan Komandan Andre-dia bisa multitasking-dan ia baru menyadari jika semua orang di kantor saat ini memakai pakaian dengan warna serasi. Semua, karena dia dan Ayu juga demikian. Meskipun tidak kentara karena warna hijau mereka berbeda jauh. Ah, pasti kebetulan. Ini sama seperti saat buka bersama itu, di mana mereka sama-sama memakai pakaian berwarna hijau mint. Namun, menurut orang-orang, kalau sudah lebih dari dua kali, kebetulan itu akan berubah menjadi takdir.

Pria itu menolak sepakat dengan pemikiran itu. Toh, tidak ada untungnya dia dan Ayu selalu memakai pakaian dengan warna yang hampir senada. Itu sampai putra Bu Christine Hakim, Reza Rahadian, tiba dengan koko berwarna hijau lumut.

Ini sepele, Surya tahu itu. Dia bahkan berusaha keras untuk tidak berpikiran aneh-aneh. Ada ribuan warna di dunia ini, dan dari sekian banyaknya itu juga tidak menjadi soal jika ada yang sama-sama memakai pakaian dalam rentang warna hijau. Yang membuatnya mengernyitkan alis dengan sinis adalah sikap Ayu yang selalu berusaha mendekati Reza. Perempuan itu bahkan sering menggoda Reza, memukul manja pria itu seolah sudah akrab sekali, dan sering melempar pandangan penuh arti kepada pria tersebut.

Ngapain, sih, ini orang? Surya bertanya heran dalam hati. Ditambah, Kiky juga menjelaskan kalau Reza adalah mantannya sebelum dengan Wendi. Meski begitu, intensitas jahil Ayu bisa setara dengan Kiky. Aneh sekali.

Apa karena warna pakaian mereka yang lebih dekat rentangnya? Apalagi ada adagium 'birds of a feather flock together' yang berarti 'burung yang sama akan hinggap di dahan yang sama'.

Tapi Ayu, kan, bukan burung, batin Surya lagi. Dia langsung menggaruk kepalanya saat membawa beberapa kertas kosong untuk pengisian data di ruang interogasi.

There's Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang