Catatan: Timeline cerita ini adalah setelah episode LP di tanggal 30 Juli 2022 (Lapor Pak Sidak Bandung)
***
"Kita jadi ke Lembang, kan?" Itu Wendi yang bersuara di sore hari. Ya, setelah beberapa hari mencari petugas baru di Bandung, yang berakhir dengan tangan hampa karena belum ada yang sesuai dengan harapan Komandan Andre, akhirnya sang pemimpin yang paling disayangi semua petugas itu mengizinkan pasukan untuk berlibur di Bandung. Jelas semua orang girang dengan berita tersebut, dan mereka akhirnya tidur di vila keluarga Surya di Ciumbuleuit. Komandan Andre ikut serta, beliau juga sebenarnya ingin berlibur.
Tadinya, Wendi, Kiky, Andhika, dan Hesti diam-diam berencana untuk pergi ke Bandung (3). Awalnya aman, sampai Surya dan Ayu akhirnya tahu. Tidak, penyamaran mereka tidak hancur karena Surya. Untuk pertama kalinya, pria itu tidak bertingkah seperti anak emas Komandan Andre yang suka melaporkan semua kelakuan mereka berempat. Dia malah menawari vila keluarganya untuk tempat bermalam mereka.
Sebenarnya semuanya gagal karena Ayu yang terlalu polos untuk diajak bertipu muslihat di depan Komandan Andre. Perempuan ini sangat bersemangat dan gembira, sehingga Komandan Andre tahu rencana mereka untuk pergi berlibur ke Bandung itu.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke semua orang di ruang tengah vila tersebut. Tak satu pun dari mereka memberikan jawaban, dan hal itu membuatnya kesal. "Ck, gimana jadinya? Kalo kemaren enggak bisa, harusnya sekarang bisa, dong?" ujarnya.
"Mending ke Punclut aja, Sayang. Ada kafe-kafe kekinian. Kita juga bisa lihat Bandung dari ketinggian," saran Kiky. "Foto-foto di situ juga seru kayaknya."
"Kafe, mah, di Jakarta juga banyak. Enggak yang istimewa-istimewa amat," balas Wendi lagi. "Ke Lembang sekalian petik stroberi. Makan stroberi seger juga di situ, lebih menarik."
"Sepakat sama Wendi. Kita ke Lembang, ya, Dhika?" tawar Hesti pada si pria berkacamata tersebut dengan pandangan penuh harap. "Di situ nanti kita bisa suap-suapan stroberi juga. Lucu, kan?"
Andhika masih berpikir. Dia lalu beralih pada sosok tertua dalam kelompok tersebut. "Komandan sendiri gimana?" tanyanya.
"Saya manut sama kalian aja. Toh ini liburan kalian, jadi saya enggak berhak atur-atur sesuka hati," jawab pria berkacamata tersebut-terhitung ia menjadi pria kedua yang memakai kacamata setelah Andhika. "Justru kalian harus berembuk dengan Surya. Kan dia yang mengakomodir perjalanan kita selama di Bandung."
"Eh, kok saya? Saya ikut rombongan aja mau ke mana. Kalau pada mau ke Lembang, siap-siap aja, kok," jelas Surya.
"Bu Ayu gimana? Kok dari tadi diem?" tanya Kiky.
Yang ditanya justru tersenyum kecil. "Saya juga terserah yang lain aja mau ke mana. Soalnya, saya enggak banyak referensi liburan di Bandung."
"Hm? Kok bisa persis tanggapan awalnya kayak Surya?" goda Andhika yang usil, membuat Surya dan Ayu melirik tajam pada kekasih Hesti tersebut.
"Jadinya gimana?" Wendi sudah menanyakan hal yang sama sebanyak dua kali, dan masih saja belum diberi kepastian.
"Iya, jadi ke Lembang," putus Surya akhirnya. "Nginep di situ?"
"Ya, iyalah. Masa kita petik stroberi malem-malem?" ujar Wendi. "Pas besok pagi di situ bisa langsung keliling kebun stroberi, gitu."
"Berarti ini siap-siapin aja baju kita yang untuk dipake besok pagi," jelas Andhika.
"Noted!" jawab Hesti yang menggandeng tangan Ayu dan Kiky. Ketiganya memang sekamar di vila tersebut, dan sepertinya tetap sekamar sampai di Lembang nanti.
Penghuni laki-laki juga mulai ke kamar mereka untuk bersiap. Tidak lama, semua orang kembali berkumpul di ruang tengah dengan membawa tas besar berisi keperluan mereka. Mereka lalu berjalan menuju mobil van milik keluarga Surya. Yang menjadi supir jelas pria itu juga.
"Ayu, ini tempat saya sama Wendi dan Kiky." Komandan Andre mencegah Ayu yang ingin duduk di kursi tengah.
Tentu saja perempuan itu mengernyitkan dahi. "Terus saya di mana, Komandan? Bu Hesti sama Pak Andhika juga udah di belakang."
"Di sebelah Surya. Ngawasin jalan."
Ayu langsung menggeleng kuat. "Mending Pak Komandan aja yang duduk di depan."
"Lu enggak kasihan, ya, sama Surya kalau di sebelah Komandan?" tanya Wendi. "Komandan itu bau minyak angin, bisa ganggu konsentrasi Surya nyetir."
"Ih, Pak Wendy, mah!" Ayu tidak terima. Namun Komandan Andre telanjur duduk di tengah, di sebelah Wendi yang kini kegirangan karena tahu adik angkatnya itu akan di depan bersama Surya. Kiky juga ikut terkekeh.
Apa hendak dikata? Ayu tidak bisa membantah lagi. Terlebih, Surya sudah meminta semua orang untuk masuk ke mobil. Sungguh, ia tidak tahu harus bagaimana ketika nanti duduk di sebelah Surya. Mengajaknya berbicara? Itu akan mengganggu fokusnya saat berkendara. Bernyanyi supaya tidak merasa bosan? Itu juga akan mengganggu Komandan Andre, yang Ayu tahu sengaja memilih duduk di tengah agar bisa tidur dengan leluasa sepanjang perjalanan.
Ini aneh, karena Ayu beberapa kali juga diantar oleh Surya ke rumahnya dan dia sama sekali tidak masalah dengan itu. Untuk kondisi sekarang, entah mengapa Ayu merasa tidak nyaman duduk di sebelah Surya. Barangkali karena banyak orang yang melihat mereka di mobil, dan dia tahu sebentar lagi mereka akan meledeknya habis-habisan.
***
3. Berdasarkan LP tanggal 29 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Something About You
FanficSejatinya, tidak ada yang menarik di Kantor Lapor Pak. Hanya saja, Surya, si pemilik rompi hijau neon, memandang lain pada Ayu, seseorang dengan kemeja merah jambu yang sehari-hari tidak lepas dari sapu dan pengki. Pandangan itu lantas membuat suatu...