"Katanya Wendi, lu kecelakaan selain karena jalannya juga karena enggak make helm, ya?"
Ayu yang mendengar itu langsung berusaha menoleh, tetapi kesulitan karena gips leher yang dikenakannya. "Eh, Pak Surya ada di sini?"
"Ck, lu ada-ada aja! Entar lu balik sama gue aja, biar aman," ucap Surya. Meskipun dia marah, nyatanya dia tidak bisa mengomel pada Ayu sekarang. Kondisi Ayu tidak sedang baik.
"Enggak usah, Pak. Malah ngerepotin. Saya nanti pesen ojek," balas Ayu karena merasa tidak enak.
"Lebih aman sama mobil. Udah, manut aja."
Ayu akhirnya mengangguk pelan, meskipun tertahan dengan gips lehernya. Dia tahu kalau nanti Surya akan mengomelinya sepanjang jalan kenangan, dan membayangkan hal itu membuatnya tak enak. Terlebih, dia tahu bahwa kecerobohannya turut andil dalam kecelakaan ini.
***
Petang tiba, dan jam kerja kantor Lapor Pak sudah usai. Seperti yang dijanjikan Surya, Ayu benar-benar pulang dengannya. Sebelum benar-benar mengantar Ayu pulang, mereka mampir di kedai kopi kekinian untuk memesan es kopi gula aren dan makan camilan roti di sana.
"Gue agak capek lihat elu sial mulu, Yu. Inget, enggak, dulu pas puasa lu diserempet sama geng motor malem-malem sampe lu babak belur? Lu juga dibegal, enggak lama setelahnya. Kayak kenapa bisa begitu mulu, gitu, lho," ucap Surya.
Ayu langsung murung. Iya, dia salah karena kurang berhati-hati. Harusnya dia tidak bersikap tidak acuh dengan Surya, terlebih permasalahannya tidak jauh-jauh dari kecelakaan di jalan raya.
"Maafin saya, Pak Surya. Tapi make helm, tuh, rasanya bikin kepala makin pusing. Kan tukang gorengannya juga enggak begitu jauh."
"Ya, mau deket atau jauh helm itu penting, Yu. Aspal itu enggak seempuk kasur." Surya kembali mengingatkan. "Hati-hati, ya?"
"Iya, Pak."
"Jangan sedih gitu ngejawabnya."
Ayu tersenyum. "Ya, sedih karena saya bonyok terus. Kan jadi enggak cantik lagi kalau gini," ucapnya dengan niat bercanda.
"Enggak, kok."
"Gimana, Pak?" Ayu langsung kaget.
"Eh! Enggak apa-apa, maksud gue gitu. Ah, elu, buat gue kaget aja!" Surya langsung salah tingkah. "Udah, cepet habisin kopi lu, biar kita bisa pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
There's Something About You
FanficSejatinya, tidak ada yang menarik di Kantor Lapor Pak. Hanya saja, Surya, si pemilik rompi hijau neon, memandang lain pada Ayu, seseorang dengan kemeja merah jambu yang sehari-hari tidak lepas dari sapu dan pengki. Pandangan itu lantas membuat suatu...