18.

34.1K 2.7K 30
                                    

Kalau ga nyambung / ada yang typo tolong bilang ya, Maaci

Kalau ga nyambung / ada yang typo tolong bilang ya, Maaci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sepulang sekolah Cherry and the geng nongkrong cantik di sebuah cafe dekat sekolah. Sambil menunggu pesanan tiba Lai, Gea, dan Cherry asik mengobrol sedangkan Jena sedang membaca komik.

"Ya lo emang goblok sih, Ge. Udah tau itu kadaluarsa masih aja di makan."

Gea melotot tak terima, "Enak aja lo!" Sewotnya, "Namanya juga eksperimen."

Cherry menopang dagunya malas, "Pinter sama bego emang beda tipis."

"Bacot! Dah lah ganti topik."

"Gimana bokap lo? Aman?" Tanya Lai, matanya berbinar saat makanan mereka datang. Sedetik kemudian mereka pun mulai makan.

"Tau ah pusing gue mikir tuh tua bangka. Udah bau tanah masih aja mau nikah sama lonte." Memang ya mulut mereka tidak bisa di kondisikan.

Dengan cuek bebek Gea mulai makan spagetti nya.

Cherry sendiri hanya memesan cheese cake dan yakult orange ice. Perpaduan yang perfecto!

"Gitu gitu dia bokap lo, Ge." Sahut Jena kalem sambil menyesep coffelatenya.

"Yang bilang dia babon babi siapa?" Jawab Gea lempeng. Wajahnya seakan mengundang bogeman mentah.

"Lo yang bilang barusan."

"Nyenyenye."

"Anzeng! Ngeselin banget muka lo, pingin gue garuk sama nih pisau!" Lai mengangkat pisau steak nya dengan serius.

"Bercanda, jir! Serius amat hidup lo."

"Bac-- Eh, itu cewek yang lagi ngerokok kayak gak asing, ya?" Lai menyipitkan matanya, menatap keseberang cafe dimana ada minimarket. Disana ada seorang gadis yang sedang merokok sendirian.

Jena, Cherry, dan Gea mengikuti arah pandang Lai.

"Yang ngerokok itu? Pakai hoodie hitam?"

"Iya. Kayak gak asing gak, sih? Dan, wow vibes nya badgirl banget!" Lai sampai bangkit dari kursinya. Mendekati kaca agar pandangannya semakin jelas. "Kayak Cherry, ya?"

"Serius lo?" Heran Cherry, "Ngaco!"

"Iya, nyet. Sini para babi ku coba liat. Wajahnya cantik banget tuh dia buka topi nya! Cepet! Cepetan babi! Lelet amat sih?!" Kesalnya saat ketiga manusia di belakangnya itu bergerak lambat.

"Mulutlo minta gue gampar?"

"Sabar bangke!"

Mereka berempat menempel pada kaca besar penghalang itu,

Cherry menajamkan matanya, sosok itu sepertinya tidak asing tapi siapa?

"Akhhh!" Lai terpekik keras sambil mengguncang bahu Cherry brutal.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang