27

28.6K 2.4K 54
                                    

Menarik napas, Cherry tersenyum lebar melihat sekitar. Dimana taman ini begitu indah dan nampak seperti dunia fantasy. Tanaman begitu hijau menyejukkan mata dengan bunga war-warni yang bermekaran menyenangkan hati.

Cherry duduk di pinggir danau, melihat beberapa angsa cantik yang berenang.

"Gue... di surga." Gumamnya senang, namun, ada sebuah suara tegas yang tiba-tiba muncul melunturkan senyumannya.

"Ya, dan belum saatnya lo disini."

Cherry menoleh, matanya melotot dan hampir saja terjengkang ke belakang. Didepannya kini ada sosok gadis cantik, ralat tapi sangattttt cantik. Bergaun putih selutut dengan flowercorn di kepalanya. Tubuhnya bersinar layaknya peri dalam dongeng.

Wajahnya tegas dan berseri,

"Cherry?"

"Ya, gue Cherry. Maaf udah buat lo masuk ke tubuh gue. Lo pasti bingung kan?"

"Tentu, tapi gapapa. Sekarang gue juga udah ada disini. Gue... nyerah"

Cherry asli menggeleng kuat, "Lo gaboleh nyerah! Lo harus berjuang demi keadilan dan lo harus bahagia."

"Gue uda relain tubuh gue buat lo, lo harus bahagia disana." Lanjut Cherry asli.

"Bahagia ya?" Cherry tersenyum masam, "Gue aja lupa bahagia itu gimana. Dan gue akan bahagia karena ada disini."

"Cherry, tapi belum saat nya lo ada disini. Cerita masih panjang." Sangkal Cherry asli, berdiri dari duduknya. Ia mengulurkan tangannya. "Waktu gue gak banyak,"

Cherry menarik napasnya, ragu menerima uluran tangan itu.

"Cherry!"

Aura Cherry asli begitu tegas dan kuat, membuatnya langsung menerima uluran itu.

"Gue, Cherry asli dari dalam hati udah ikhlas buat relain tubuh gue buat lo. Lo harus bahagia! Buat tubuh gue bahagia dan balas perbuatan dia yang udah bunuh gue."

Cherry melotot, ap? Cherry asli dibunuh??

Dengan pandangan rumit Cherry menghela, "Pulang. Lakukan apapun yang ingin lo lakuin. Jangan membatasi diri karena tubuh ini sekarang milik lo. Lo harus menerima semua ini. Maaf, dan terimakasih."

"Che-- tap-- akhhhhh!"

Cherry asli mendorong Cherry kedalam danau.

Cherry tercebur, tubuhnya seperti terhisap sesuatu yang kuat.

"Akhhh!" Suara tarikan napas itu terdengar kuat. Gadis dengan masker oksigen di hidungnya itu menatap sekitar, kosong. Tidak ada orang dan hanya suara monitor saja.

Menyentuh dadanya.

Entah mengapa ia merasa plong, lebih lega.

Apa mungkin karena pertemuan pertama ini? Dan secara jelas Cherry memberikan tubuhnya?

Syukurlah...

Meskipun ada perasaan sedih harus kembali kesini, tapi...

Benar kata Cherry, gue berhak dan harus bahagia!

Cherry melepas selang infusnya dengan paksa, ia tidak suka berada di rumah sakit dan ingin kabur saja sekarang.

Cherry menaiki ojek online lalu bergegas pergi. Entah mengapa dia merasa akan ada sesuatu hal besar yang akan terjadi.

Sepertinya Cherry, ada seorang pemuda yang memasuki kamar itu. Menatap ranjang yang kosong dan berantakan dengan rahang mengetat, apalagi setelah mengecek kamar mandi tidak ada seorang pun.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang