Oh, sambutan yang mengenakkan hati.
Cherry kembali menatap Yuan dengan wajah polosnya, "Ih, mainnya kasar!" Guraunya, semakin membuat Yuan marah.
"Kamu--!"
"Ya, Cherry kenapa? Makin cantik kan pake bando ini? Ya pasti lah, aku kan anak daddy yang paling can--"
Bando yang Cherry maksud adalah perban.
"Diam!" Bentak Yuan, "Saya tak sudi punya anak kasar dan berandal kayak kamu! Tak punya tata krama dan sopan santun! Mai jadi apa kamu? Pelacur?!"
Kata-kata itu lagi, dengus Cherry.
"Daddy, hati aku sakit loh dengernya. Tapi gapapa, Cherry gak marah kok."
"Gila! Kamu udah gila!!"
"Enggak, ih! Cherry masih sehat wal afiat sampai sekarang."
Mendengar nada polos Cherry membuat Yuan lagi-lagi mengurut pelipisnya. "Kapan kamu berubah menjadi lebih baik? Contoh adik kamu! Di--"
"Kita berbeda. Daddy tau kan? Kita lahir di vagina yang berbeda." Telak Cherry.
Yuan tercengang mendengar nada blak-blakan Cherry.
"Kita jelas berbeda, Daddy. Dia ya dia, Cherry ya cherry. Cherry bukan orang munafik kayak dia! Dia itu penjilat, kampungan, pelakor--"
Plakkkk!
Yuan tak tahan, menyeret Cherry kedalam lalu melepas sabuknya. Yuan mendorong Cherry hingga terjatuh, kemudian menjambuk gadis itu dengan sabuk mahalnya.
Yuan terus saja mengucapkan kata-kata menyakitkannya kepada Cherry dengan tangan yang semakin beringas menghentakkan sabuknya. Bahkan kakinya tak segam menendang dan menginjak tubuh Cherry
Cherry tak menangis, tentu saja. Dia kan cewek strong, pengalamannya dulu membuat dia bisa sekuat ini. Kegilaan Yuan mah tak sebanding dengan--
Ish, kenapa malah mengingat sepupu berengseknya itu, sih? Menjijikkan!
Yuan menjambak rambut Cherry hingga gadis itu mendongak, "Puas? Apa kamu sudah puas dengan pelajaran ini? Jangan ganggu 'anak saya' kalau kamu masih ingin hidup!"
Yuan bergidik melihat wajah Cherry yang sudah bersimbah darah dan membengkak. Bahkan orang lain tak akan sadar jika gadis ini Cherry. "Menjijikkan!" Yuan menghempaskan kepala Cherry hingga menghantam kerasnta lantai.
DUGG!!
Yuan menghentikan pelampiasannya saat melihat kondisi cherry yang membuat hatinya puas. Yuan langsung melangkah pergi.
Posisi Cherry rebahan di atas ubin dingin yang sudah bercampur dengan darahnya. Cherry tertawa hambar dan semakin kencang tertawa saat rasa yang dia dapat kini dia rasakan.
Tubuhnya terlihat hancur dan berantakan, tetapi Cherry merasa mati rasa. Cherry menghirup aroma darahnya dalam-dalam. "Hah.. bau kenikmatan."
Cherry bangkit, berjalan dengan pinjang menaiki tangga. Cherry terlihat sangat mengerikan!
Wajah lebamnya tertutupi aliran darah darah kepalanya. Kemeja putihnya bahkan kini robek tak berbentuk dan berwarna merah pekat. Rambutnya juga sudah tak beraturan.
Setiap langkah gadis itu terlihat menyedihkan dan membuat bergidik. Darahnya menetes disetiap langkah dengan jejak kakinya yang berlimur darah.
Entah kemana tadi sandal rumah sakit yang dia pakai.
Di lain tempat, para pembantu menangis apalagi bi Rum, pengasuh Cherry dari bayi. Melihat bagaimana kekejaman Yuan dan luka Cherry membuatnya semakin menangis sesenggukan. Dia ikut terluka melihat nona yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri mengalami hal berat tersebut.
Bi Rum ingin melindungi Cherry, tapi semua pembantu sudah di kunci di kamar kosong oleh para pengawal Yuan. Jadi mereka hanya mendengar suara keras sabuk dan erangan Cherry.
Mereka tak membayangkan bagaimana keadaan Cherry saat ini, tepat setelah bunyi sabuk berhenti cukup lama mereka boleh keluar.
Sangat terkejut melihat darah Cherry yang sangat banyak mengenangi lantai hingga tangga menuju kamar gadis itu.
"Berhenti menangis! Cepat bersihkan!" Bentak salah satu pengawal.
Bi Rum menahan suara tangisnya sambil membersihkan darah nona nya. Tangannya gemertar hebat, "Nyonya... maafkan saya. Saya gagap menjaga nona Chece. Hiks, maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
Fantasía17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...