52

17.4K 1.3K 48
                                    

Mata Cherry menyapu kantin dengan lempeng, Lucas baru saja pergi untuk menerima telfon, dan ketiga temannya sedang dihukum karena terlambat.

Kenapa Cherry tak ikut dihukum juga? Ya, karena Lucas yang menjemputnya pagi buta lah.

Untung sayang,

Kunyahan Cherry melambat, menatap protagonist yang sedang mengantri makan sambil melamun. Wajahnya pucat dan seperti banyak beban.

Cherry tersenyum miring, sepertinya dugaannya benar. Entah apa yang akan Juan dan Ara lakukan pada Darla jika hal menjijikkan itu terjadi.

"Sayang gue lama banget, deh!" Gerutunya kesal, ia bangkit karena ingin membeli permen kaki.

"EMANG LO ITU RENDAHAN!" Bentakan itu membuat seisi kantin hening. Menatap Kristy, siswi bandel yang juga suka membully sedang memarahi Darla.

Entah apa yang terjadi, sepertinya menarik.

"Bu-- bukan salah aku, kamu sendiri yang na-- akhh!"

"Jadi lo salahin gue? Lo berani sama gue? Punya nyawa berapa lo!"

"Sa- sakit, lepas, tolong sakit." Darla sudah menangis saat Kristy semakin kuat menarik rambut Darla.

Krtisty menghempaskan kepala Darla dengan kuat, mencengkram pipi gadis itu hingga menatapnya. Gadis dengan seragam ketat itu mendorong kepala Darla kebelakang beberapakali. "Bodoh! Tolol! Murahan! Jalang!"

Penonton tercekat mendengar bentakan Kristy yang sangat menusuk hati. Tajam sekali perkatannya.

Tiba-tiba Kristy tersenyum iblish, tangannya mencengkram perut Darla hingga gadis kurus itu berteriak kesakitan.

"Mu.ra.han."

Darla berontak, "Lepasin sakit! Sakit! Tolong, ini sakit! Hiks,"

"Hahahaha," Kristy semakin meremas perut Darla hingga gadis itu terjatuh dan meringkuk kesakitan.

Cherry menggigit ibu jari, tak seharusnya Kristy bertindak seperti itu bukan? Itu akan membahayakan bayi dikandungan Darla. Bayi itu tidak salah.

Dikehidupan dulu, Cherry pernah mengalami hal seperti itu bahkan siksaannya lebih kejam. Dan melihat kejadian didepan matanya saat ini sudah membuat Cherry keringat dingin.

"Galaanjing kemana, sih? Jalangnya lagi disiksa juga." Kesalnya saat Kristy semakin menjadi-jadi.

"Gue gak akan biarin kalian hidup!" Kristy hendak menginjak perut Darla, tapi dorongan kuat membuat gadis itu mundur beberapa langkah.

Kristy tersenyum lebar melihat Cherry yang datang dengan ekspresi datar. "Wah... ratu bully kita udah datang. Gimana, lo pasti mau bully si miskin ini juga kan? Gue jadi gak sabar!" Pekikan Kristy membuat semuanya merinding. Mengkasiani Darla yang masih meringkuk kesakitan di lantai.

Cherry tak menjawab, dia meraih tubuh kecil Darla hingga gadis itu berdiri sambil bertopang di tubuh tinggi Cherry. "Sa-- sakit, Cherry... perut aku." Lirihnya membuat siapa saja iba.

Cherry menatap tajam Kristy, "Mau jadi pembunuh biar sok keren?" Tanyaya sarkas, membuat senyum lebar Kristy luntur.

"Lo ngomong apa, sih? Jelas gue mau di--"

"Pake otak lo, 'dia' gak bersalah!" Setelah mengatakan itu, Cherry menunduk menatap Darla yang sudah pingsan.

Tanpa babibu, Cherry mengangkat tubuh itu lalu berlari menuju Lucas yang sedang berjalan kearahnya dengan wajah bingung.

"Huh.. huh.. cepat bawa dia kerumah sakit." Ujar Cherry dengan napas ngos-ngosan.

Tanpa banyak bicara, Lucas langsung mengambil alih tubuh Darla lalu membawanya menuju mobilnya. Mereka bertiga langsung bergegas menuju rumah sakit, bukan uks. Karena Cherry tau, sepertinya Darla benar-benar kesakitan dan perlu perawatan lebih.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang