Tertarik sama kisahnya Berry, kah?
Bisa bikin nangis, 🥺😭•••
Gadis itu membuka matanya yang terasa berat, dan langsung disambut oleh pencahayaan terang diruangan serba putih.
"Surga? Akhirnya gue ada di sur--"
"Bangun, mimpi lo ketinggan. Lo belum mati."
Cherry menoleh dan melotot, "Ngapain lo?" Paniknya.
"Duduk."
Cherry meremas rambutnya kuat sambil memejamkan matanya.
"Ada yang sakit?" Pertanyaan khawatir itu terdengar di telinganya, dan Cherry merasakan ada sebuah tangan besar yang menarik tangannya agar tak menjambak rambutnya sendiri.
"Gak ada. Jangan sentuh!" Ketusnya saat kepalanya di usap lembut.
"Mau makan?" Tawarnya,
"Lo ngapain disini? Pergi sana."
"Gak. Gue gabut mangkannya disini." Jawabnya datar dan acuh. "Mau bubur ayam?"
"Nasi padang."
"Gabo--"
"Kalau gitu gue gak mau makan!"
Gala berdecak, "Batu. Lauk rendang apa cumi?" Gumamnya sambil memainkan ponselnya.
"Rendang! Dua ya dagingnya sama sambalnya yang banyak." Cherry nyengir lebar,
Udah request, banyak mau pula.
Gala hanya berdehem, lalu memasukkan ponselnya di saku jaket. Tangannya kembali mengusap lembut kepala Cherry. "Kenapa bisa gini?"
Cherry yang capek pun membiarkan saja, Gala itu lebih batu darinya.
"Gapapa," Jawaban andalan para perempuan.
Cherry kemudian langsung terduduk, "Awshh, kak Berry dimana? Gimana keadaanya?"
Gala menyelipkan rambut cherry kebelakang telinga, "Membaik tapi belum sadar." Lirihnya.
"Pasti parah ya?" Sendunya, mengusap dadanya pelan.
"Dia pasti sembuh."
"Gue mau ke kak Berry."
"Jangan."
"Kenapa? Mau ke kak Berry!!"
Gala menyentil pelan dahi Cherry, "Belum boleh di jenguk. Biarin di atasi dokter hingga siuman."
Cherry melemas, dasar Yuan berengsek! Pasti itu tua bangka mencambuk dan menghajar Berry dengan keras.
Cherry melamun, Gala berjalan keluar kamar untuk mengambil pesanannya. Setelah itu duduk di samping ranjang Cherry.
"Makan," Gala menyuapi Cherry.
Cherry terkejut, "Gue bisa sendiri."
"Gak."
"Gue bis--"
"Gak bisa. Buru buka mulutnya."
"Lo-- happ!" Gala langsung menyuapi Cherry. "Nyebelin banget sih!"
Gala tak mengubris, pemuda tampan berkaos hitam di lapisi jaket basseball itu terus menyuapi Cherry terus menerus.
Cherry memundurkan wajahnya, "Udah. Kenyang."
"Kurang beberapa suap lagi."
"Kenyang, Gala!"
"Satu suap lagi deh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
Fantasy17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...