21

33.6K 2.8K 95
                                    

"Nongkrong cantik dulu gak kita?" Celetuk Lai sambil merapikan barang-barangnya.

Cherry menggeleng, "Gue mau jenguk kak Berry dulu."

"Tumben. Bukannya kalian... gak akur?"

Cherr menghela, mulai melangkahkan kakinya diikuti oleh Lai. "Gue lagi mencoba perbaikin hubungan kita."

Lai tersenyum, menempuk pundak Cherry dua kali. "Good luck!"

"Woi!"

"Anj--"

Gea nyengir lebar setelah berteriak tepat di telingan Lai. Gadis itu merangkul pundak Cherry dengan gaya sok asik nya. "Kalian tau gak? Ada anak baru loh di kelas gue. Gantenggggg banget! Blasteran Perancis!"

Sebelah alis Cherry terangkat, "Perancis?"

Gea mengangguk cepat dengan binar mata yang benderang. "Gak ada dua nya! Tampannya bikin gue meleleh."

Jena yang mendengar itu merotasikan matanya malas. "Lebay."

Berbeda dengan Jena, Lai tampak bersemangat jika menyangkut cogan. "Serius-serius? Yang mana anaknya?"

Gea menatap sekitar, "Gak ada. Besok aja kalian ke kelas gue buat liat dia."

"Oke! Gue besok sama Cherr--"

"Gak!" Tolak Cherry langsung.

"Kenapa?!" Lai memekik tak suka. "Gue butuh support sistem, hueee!"

Cherry menunjuk wajahnya yang menunjukkan ekspresi lempeng, "Apa wajah gue terlihat perduli?"

"Golok mana golok!"

"Lo masih belum bisa move on dari si setan, ya?"

"Udah!"

"Tapi, kenap--"

"Gue udah gak ada perasaan sama dia!"

"Tap--"

"Udah lah, males gue bahas dia. Jijik!" Cherry melepas rangkulan Gea. "Gue mau ke rs dulu ya, bye para babi-babi ku."

Gea mendesis, "Kurang ajar!"

Lai dan Gea menatap Cherry lalu saling pandang. "Lo percaya?" Tanya Gea.

Lai menggeleng cepat, "Gak!"

Lalu keduanya menatap Jena yang berdiri datar menatap dua sahabatnya yang aneh bin ajaib. "Kalau elo, Jen? Percaya Che--"

"Ya!" Setelah mengatakan dua kata gadis tinggi itu langsung pergi menuju mobilnya.

"Dasar kulkas berjalan!"

•••

Dalam diam, gadis itu menghela napas. Duduk dengan lemas setelah melihat kondisi Berry.

Berry...

Cherry tidak tahu bagaimana sosok itu karena di novel tidak dijelaskan rinci sifat dan kehidupan Berry, kakak antagonis.

Jujur, Rachel adalah anak tunggal yang kesepian. Dia sangat ingin punya saudara. Mangkannya ia ingin memperbaiki hubungan Cherry dengan Berry.

Tapi sepertinya Berry sangat sulit untuk di dekati. Ingatan Cherry belum sepenuhnya dia terima.

Ngomong-ngomong tentang mama Cherry. Cherry lupa wajah sosok itu dan bagaimana mama bisa pergi dari kehidupan mereka. Ingatanya tentang alur novel mulai memudar, membuat Cherrys sedikit panik.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang