26

28.7K 2K 152
                                    

Ada adegan 17++, jadi yang merasa masih di bawa umur jangan baca dulu ya! Tunggu next part aja, bakal secepatnya update kok!

Jadilah pembaca yang bijak.

Happy Reading,

🚧🚧🚧


Gadis itu termenung, setelah terbangun dari mimpi buruk hatinya menjadi tak tenang.

Cherry menampar pipinya keras.

Apa yang dia lakukan selama disini? Kenapa dia seperti tak bisa berpaling dari Gala? Tindakannya seperti tak bisa dia kontrol. Padahal dia sangat membenci kaum pria.

Apa karena tubuh ini bukan tubuh aslinya? Jadi dia tak mudah mengendalikannya?

Pikiran Cherry dan Rachel berbentrokan. Dan rumit seperti mencari jarum pada tumpukan benang kusut.

Terkadang, Cherry tak sadar akan tindakannya. Bahkan dia akan melupakan apa yang baru dia lakukan.

Cherry menggeleng, ini tak bisa dibiarkan.

Tubuhnya bergetar. Mimpi buruknya tadi benar-benar buruk, dimana bayang-bayang dulu waktu dia diculik terlihat jelas.

Itu sangat menganggu!

Bukannya dia sudah berada di dunia ini? Mengapa bayangan itu mengikutinya? Menghantuinnya?

KENAPA???

Cherry meringkuk, meremas rambutnya kuat. "Pergi... pergi.. jangan..."

Cherry tak menangis, namun hatinya sesak. Ia menahan air matanya, sudah cukup! Sudah cukup dia tak mau semakin dihantui rasa itu.

Cherry menggaruk tubuhnya dengan kuat, hingga berbekas dan mengeluarkan darah karena saking dalamnya cakarannya.

Cherry masih meringkuk, menutup mata sambil terus menggaruk tubuhnya. Berusaha menghapus sisa-sisa kebiadapan pria itu.

Kepalanya sakit, tubuhnya panas, dan jantungnya berdegup dengan kencangnya. Rasanya sangat menyiksa. Sungguh!

Cherry merasa jijik! Dia merasa....

"AKHHHHH!"

Cherry bangkit, dengan limbung berjalan menuju balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cherry bangkit, dengan limbung berjalan menuju balkon kamarnya. Dan entah apa yang dia pikirkan, semuanya begitu kacau dan cepat. Dia tiba-tiba saja melompat dari balkon kamarnya.

***

"Maafkan kakak." Lirih Darla berulang kali. Matanya terlihat sayu dan sedih, membuat hati siapa saja yang melihatnya pasti luluh dan sedih.

"Gapapa." Gala mengangguk singkat.

"Dia sungguh keterlaluan kali ini. Kamu menolongnya dan dia malah mendorongmu. Tak punya hati! Kelakuannya semakin lama semakin buruk. Benar-benar buruk."

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang