Setelah mandi, Cherry berniat akan pergi ke kantin bersama Jena. Lai belum datang karena hari masih pagi, anak itu pasti bangun siang karena ini weekand.
Lucas?
Pemuda itu langsung pergi saat Jena datang.
"Belum sadar?" Tanya Cherry lirih, duduk di sebelah Jena.
Jena hanya menggeleng lemah dengan datar.
"Thanks, gue pinjem dulu kaos lo." Ujar Cherry sambil merapikan paperbag berisi pakaian kotornya. Kemudian gadis itu mendongak, "Jadi, kantin?"
"Hm."
Keduanya pun bangkit, baru saja melangkah namun harus tertahan saat melihat kedatangan seorang pria dan gadis muda disampingnya.
Raut wajah pria itu tak mengenakkan, menatap tajam Cherry dan Jena.
"Pa-- pagi, Om Carles." Sapa Cherry gugup. Dia papa Gea, galak dan kejam. Beliau juga tidak menyukai ketiga sahabat Gea.
"Diamana anak saya? Kenapa kalian lagi-lagi membuatnya terluka? Tidak biasakah kalian menjauh saja?! Pembawa buruk!" Marahnya dengan urat menonjok di leher.
Cherry menelan ludah,
"Gea belum sadar."
Carles mendesah kasar. "Apa yang terjadi?" Tanyanya sengit. "Kalau ada apa-apa sama anak saya, kalian tau akibatnya."
"Maaf, om. Tapi kita juga tidak tau apa yang terjadi. Semalam Lai menelf--"
"Saya tidak mau mendengar penjelasan kalian! Bisa saja kalian berbohong, kan?" Tanyanya sinis.
"Tap--"
"Diam! Dimana anak saya?"
Cherry menunjuk ruang inap di depan mereka.
"Apa? Kenapa bukan di VVIP? Malah di ruang inap kumuh seperti ini?!" Bentaknya kasar.
Cherry meraup udara rakus, mau balas tapi takut kualat sama orang tua.
"Maaf. Tapi ruangan disini layak dan juga tidak kumuh." Balas Jena dingin. "Rumah sakit ini nomer satu di negara ini dan milik mama saya, dan saya jamin semua kamar disini bersih,terawat, dan bahkan higenis." Tajam Jena menusuk, tak takut untuk balik menatap mata Carles.
Hmmm... higenis seperti makanan saja.
"Dan jangan lupa, papa saya juga donatur terbesar nomer satu di rumah sakit terkenal ini." Sambung Cherry datar.
Carles menatap Cherry dan Jena sinis. "Sombong sekali kalian ini."
"Jelas... pamer harta itu kebiasaan kami!" Bangga Cherry sambil menyugar rambutnya kebelakang.
"Cih!"
"Sudah, sayang. Jangan bertengkar. Kita lihat Gea dulu." Lerai gadis di sampingnya sambil memeluk lengan Carles.
Carles mengangguk dan keduanya pun pergi dari sana.
"Cih. Dasar!" Kesal Cherry, lalu menatap Jena. "Itu cewek siapa?"
Jena menghela, "Ibu tiri Gea."
"WHAT?!" Cherry sangat shock, "Seriously? Dia kayaknya dua atau satu tahun diatas kita gak, si? Masih muda banget lo itu!"
Menarik napas, Jena lebih memilih menjawab. "Kantin. Laper."
****
Cherry dan Jena makan dalam diam. Cherry sendiri makan gado-gado sambil menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi kepada Gea dan Lai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
Fantasy17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...