48

19.3K 1.4K 252
                                    

🔞

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Bian membuka celana dalam Darla, membuat gadis itu sepenuhnya naked. Fero dan Ardi sudah berkeringat melihat tuhuh indah Darla. Sesuatu dibawah sama sudah sesak minta dipuaskan.

Mata Bian berbinar menatap liang lahat pink itu. Kepalanya kembali mendekat, mengelus pelan miss V Darla, membuat Darla menggelinjang.

Wajah Bian langsung maju, bibirnya bermain di daerah sana. Mengobrak-abrik kewanitaan Darla yang terasa panas dan lembut.

Darla mendesah tak karuan, apalagi Bian dengan baik mempermainkan alat vitalnya, ditambah tangan Fero yang tanganya sudah bergerak meremas kedua payudaranya.

Lidah Bian semakin masuk kedalam sana, membuat Darla seketika organisme. Cairannya keluar, Bian langsung menghisapnya kuat, membuat Darla lagi-lagi mendesah nikmat.

"Masukin sekarang... ahh..." Pinta Darla semakin tersiksa.

Bian tersenyum miring, matanya menatap kedua temannya yang menatapnya meminta persetujuan.

"Bentar." Gumam Bian, melepas celananya hingga menyisakan boxer hitam. Sesuatu di bawah Bian sudah menegak keras.

"Lihat gue." Perintah Bian. "Lihat, bitch!" Serunya kembali, membuat mata Darla dengan terpaksa terbuka. Wajahnya seketika semakin memerah dan bersemu, saat melihat penis Bian yang tampak besar dan panjang sudah berdiri tegak di sana.

"Lo mau apa?" Pancing bian dengan suara seraknya.

"Anu..."

Alisnya terangakat sebelah, "Anu? Yang jelas."

"Fu-- fuck me! Sekarang!" Jerit Darla tak tahan.

Bian mengangguk dua kali, setelah mengkocok juniornya, Bian melebarkan kaki mulus Darla.

Melihat adegan yang menuju inti, Ardi memajukan ponselnya menuju miss V Darla yang sudah basah dan siap dimasukin.

Bian memposisikan juniornya didepan miss V Darla. Bian menggesekkan juniornya disana lalu mulai memasukkannya disana.

Ardi sudah berkeringat dengan tangan gemetar saat melihat junior Bian yang keluar masuk lubang kewanitaan Darla. Imannya itu setipis rambut!

Melihat adegan jelas didepan mata membuatnya tak tahan.

"Bos gue juga mau gabung." Rengeknya, apalagi Fero kini sudah mencium bibir Darla. Tinggal dia sendiri.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang