For you information... saat ini Cherry dkk sedang berada di meja kantin. Memakan makanan masing-masing sambil sesekali ghibah sedikit.
"Duh, pahit banget mulut gue." Keluh Gea sambil membasahi bibirnya yang tipis.
"Sama, habis ini lah kita sebat sebat nikmat. Gue bawa dua kotak, lho! Rasa blubery sama mint Cherry, kesukaan lo Cher."
Dahi Cherry mengkerut bingung, tak paham. Tapi dia acuh dan lebih memilih menghabiskan mac n' chesse nya yang terasa sangat nikmat.
"Udah kan, yok!" Seru Gea semangat sambil mengandeng lengan Lai.
"Kemana?" Tanya Cherry pada Jena yang berjalan di sebalahnya. Berasa jalan sama kulkas dia, soalnya dingin banget aura sahabatnya satu ini.
"Gudang belakang." Balas Jena datar.
"Oh.. ngapain?" Basa basi Cherry sambil membuka sedotan. Setelah menancapkan pada susu kotak milikny ia mun meminumnya. "Bukannya hari kamis masih lama, kenapa Lai sama Gea mau ngepet sekarang?" Cherry sudah terbahak setelah mengatakan itu. Tetapi Jena masih sama datarnya, tak tertawa bahkan tak tersenyum sama sekali.
Menyebalkan!
Setelah sampai di gudang belakang, Cherry duduk di meja bekas masih asik meminum susu kotaknya.
Matanya menyapu sekitar, hingga langsung menoleh saat melihat kepulan asap.
Matanya membola lucu, "Kalian?"
Jena, Gea, dan Lai yang sedang menyesap rokoknya menatap Cherry.
"Ngapa, Cherr? Nih, rokok lo." Lai mengulurkan tangganya yang menggenggam sebungkus rokok rasa Cherry.
Cherry menatap rumit ketiga temannya. Berpikir keras memberi alasan logis. Jelas saja, dulu Cherry palsu itu bahkan tak pernah menyentuh benda mematikan itu.
"Eum... gak. Te-- tenggorokan gue sakit. Jadi gak dulu." Tolaknya halus lalu membuang pandangannya.
"Tumben."
"Hem, biasanya lo yang paling kuat ngisep rokok diantara kita. Eh, tapi masih kuatan Jena sih. Suhu nya vapor nih." Gea tertawa sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jena.
Gadis dingin itu merotasikan matanya malas sambil menghembuskan asap dari dalam mulutnya.
Jujur, Cherry melupakan fakta ini. Dimana ketiga sahabatnya adalah perokok dan cukup sering pergi ke club.
Entah sampai kapan mereka akan sadar jika Cherry sekarang bukanlah Cherry yang asli.
Setelah sekitar setengah jam merokok, mereka pun keluar dari gudang. Hendak mejuju toilet untuk sedikit membersihkan bekas bau asap rokok dari tubuh mereka.
Saat melewati taman belakang, mereka dengan terpaksa melewati geng Dragonnight yang juga sedang merokok disana.
Ke empat gadis itu berjalan santai dengan pandangan mata lurus dan tak lupa dagu yang terangkat tinggi dengan ekspresi angkuh.
Cherry berjalan paling depan bersama Jena. Sedangkan dibelakang ada Lai dan Gea.
Tentu saja semua pemuda disana menatap keempat primadona sekolah itu. Bohong jika tak terpesona dengan keempat gadis itu. Bahkan sebenarnya Darla kalah jauh dengan kecantikan dan aura yang Cherry dkk keluarkan.
Gala semakin menyesap kuat rokoknya saat melihat Cherry hanya melewatinya begitu saja, bahkan tak meliriknya. Bukan seperti biasanya, gadis itu pasti akan langsung berlayut manja di tubuhnya.
Gadis itu sudah benar berubah atau hanya memainkan trik murahan? Terasa aneh.
Gala membuang sisa putung rokoknya, menginjaknya dengan tekanan. Dengan nada rendah dan penuh intimidasi khas pemeran utama pria, Gala berkata, "Cabut."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
Fantasía17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...