43

17.5K 1.6K 66
                                    

"BERENGSEK LO CHERRY!"

Teriakan menggema itu, membuat semua orang menatap sumber suara. Dirga berlari dari arah pintu kantin dengan wajah sangarnya yang memerah.

Cherry sendiri tersenyum miring saat Dirga langsung memeluk siswi di bawahnya itu.

"Kamu gapapa? Sayang?"

"Sakitttt..."

Dirga langsung menatap Cherry dengan pandangan membunuh. "Lo... iblish!"

Cherry terkekeh menyeramkan. "Baru tau lo?"

"Lo gak pantes hidup! Lo cuma bisa bikin semua orang menderita! Gak punya hati! Setan aja lebih baik akhlak nya ketimbang elo! Bangsat!" Amuk Dirga.

Cherry menggaruk telingnya, "Suara lalat emang menganggu." Balasnya santai.

Dirga yang sudah di puncak emosi langsung berdiri. Kedua tangannya terkepal erat, dengan urat leher yang menonjol.

"Lemah." Ejek Cherry dengan pandangan remeh. "Sama seperti Virga--

"ARGHTT BANGSAT! Mati lo mati!" Amuk Dirga menyerang Cherry. Cherry menghindar dan membalas pukulan dan tendangan Dirga yang kesetanan.

Cherry berhasil memukul hidung Dirga hingga darah mengucur keras, dan karena emosi pemuda itu semakin tak terkontrol, kaki Cherry dengan cepat menendang ulu hati Dirga hingga pemuda itu jatuh tersungkur kebelakang dengan batuk darah.

Cherry menepuk kedua tangannya seperti membersihkannya dari debu. Mengusap bibirnya yang berdarah karena berhasil Dirga bogem tadi.

"Jangan main-main kalau lo tau pada akhirnya gue yang menang." Dinginnya menatap kedua sejoli dibawah sana. "Sampah, tetap sampah!" Sarkasnya lalu membalikkan badan pergi.

Semua orang tercengang dan menengang melihat kejadian barusan. Sejak kapan Cherry sekuat ini? Hingga berhasil melumpuhkan sosok Dirga?

Cherry mengerjab melihat sosok Lucas yang berjalan cepat kearahnya. Mata pemuda itu bersinar tajam dengan bibir tebal yang terkatup rapat.

"Ap--"

Bughtttt!

Cherry mematung, detak jantungnya berdegup kencang saat Lucas menariknya kedalam pelukannya.

Lucas mendekatkan bibirnya pada telinga Cherry, berbisik samar, "Lets get play."

Sentuhan terakhir, Lucas menghembuskan napas dingginya disana membuat bulu kuduk Cherry berdiri semua.

Lucas melepaskan pelukannya, berbalik badan. Pemuda dingin tak tersentuh itu terkekeh saat berdahapan dengan Gala yang berdiri dengan wajah marahnya yang memerah menyeramkan.

"Pe.cun.dang."

Mendengar kalimat itu dari rivalnya, amarah Gala semakin memuncak tak terkendali. Pemuda tinggi dengan tubuh besar itu langsung menerjang Lucas, membuat kedua pemuda yang sangat ditakuti disekolah maupun di luar sekolah itu berkelahi dengan membabi buta. Sangat beringas!

Keduanya tak kenal ampun, tak kenal sakit, tak kenal apa itu kalah meskipun tubuh dan lantai sudah banjir oleh darah mereka.

Suara pukulan demi pukulan mengisi keheningan kantin yang sangat menegangkan, atmosfir disana melemah hingga sulit untuk bernapas normal.

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang