Setelah melewati drama tadi pagi, akhirnya Cherry sampai juga di sekolah setelah merampas motor matic satpamnya. Huh, ngakunya kelurga terkaya tapi motor saja tak ada.
"Dasar miskin!"
Ya, di mansion tidak ada motor karena Yuan hanya memiliki puluhan mobil mengkilat bukan motor.
Cherry melotot melihat Lai yang pagi-pagi gini sudah nongkrong di depan pagar membeli telur gulung. Saat hendak mnghampiri ternyata gadis China itu sudah berjalan masuk sambil melotot saat beberapa anak menggosipinya.
"Banyak bacot lo kambing!" Teriak Lai kesal, hampir saja menendang mereka jika saja Jena tak datang dan menarik gadis itu pergi.
Jena menghela napas lelah, "Temen lo nih." Datarnya, mendorong Lai yang kecil ke Cherry yang menahan tawa.
LAI
"Jenang sialan!" Umpat Lai, menghengtakkan kakinya kesal.
"Gea mana?"
Lai menoleh, mengerjabkan matanya malas. "Lupa? Gea kan ratu molor, pasti tuh anak masih tidur dan udah biasa bahkan setiap hari Gea telat."
"Begitu,"
"Iya, lo mau ini?" Lai menyodorkan telur gulungnya.
"Mau!" Pekik Cherry senang, dia sudah siap membuka mulutnya untuk menerima suapan Lai tapi Jena lebih dulu membungkam mulutnya dan menariknya pergi menjuhi Lai.
Cherry berontak tapi tentu saja kekuatannya tak ada tandingannya dengan Jena yang memang lebih tinggi dan anak taekwondo.
"JENA ANJENG!" Teriak Cherry saat kehabisan napas tapi Jena masih membungkam mulutnya.
"Ya ya ya, gue tau gue keren." Sahutnya datar. Lai bergidik ngeri mendengarnya. Yang benar saja tumben sekali seorang Jena memuji dirinya sendiri. Wah, ada yang tidak beres.
Ketiga gadis itu langsung diam, tak gaduh saat berpapasan sengan anak Dragonnight. Jena semakin merepatkan tangannya, seolah mencegah Cherry yang sudah pasti akan berlari ke arah Gala dan menggodanya hingga lagi-lagi Gala akan menolaknya mentah-mentah dan medorong Cherry menjauh, sejauh-jauhnya.
Jena tak akan membiarkan sahabatnya kembali terluka.
"Weh, anak iblis!" Sapa Naron mengejek. "Eh, ada anak janda juga."
Mendengar itu, wajah Lai langsung memerah. "Buat masalah mulu lo! Cinta lo sama gue, hah?!" Tantang Lai.
Naron malah tertawa keras diikuti anak lainnya, "Janda janda, duh kasian!"
Mata Lai memanas, dia hendak menerjang Naron tapi Jena menahannya. "Lai udah." Kata Jena saat Lai semakin beringas.
"Apa lo, maju sini lo! Gue gak takut sama muka udik lo itu, Bamgsat!" Teriak Lai saat lagi-lagi Naron dan teman-temannya mengatainya anak janda. Bahkan saking kesal dan marahnya Lai sampai meneteskan air mata nya.
Melihat itu darah Cherry mendidih. Geng Dragonnight sangat keterlaluan!
Jena lengah, karena menjinakkan si Lai membuat cekalan tangannya kepada Cherry terlepas.
Cherry melangkah tanpa suara ke arah mereka dengan ekspresi yang sulit di artikan. Matanya beratatapan dengan Gala, dan mereka saling tatap.
"Cih, pasti tuh cewek haram mau ngegodain bos kita. Najis!" Seru Naron yang ditanggapi oleh anggota lainnya.
"Gak tau malu!" Seru Dirga yang baru datang, dia dan Naron adalag haters nya geng Cherry. Haters nomer satu!
"Tuh anak ngapain kesetanan, Yon?" Tanya Dirga melihat Lai yang nangis sesegukan.
"Biasa, anak jan--"
PLAKKK!
Semua terkejut, menganga dengan mata melotot tak percaya melihat Cherry yang menampar keras pipi Naron hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah. Sangkin keras dan marahnya gadis itu.
Naron menatap Cherry tak percaya. Gadis itu...
"APAAN SIH LO SETAN?!" Bentak Naron ngamuk, tak terima.
"Jaga mulut lo." Desis Cherry dingin, menatap Naron datar dan menusuk.
"Dasar sinting! Lo--"
"Cowok tapi banyak bacot, ya itu lo Naron. Selalu menganggap dirinya paling tinggi dan benar." Serang Cherry, tangannya menyelipkan anak rambut ke belakang telinga dengan lembut. "Lo pikir lo keren ngatain hal tak pantas kayak gitu? Gak! Lo itu menjijikkan! Sama kayak mereka!"
Padahal Cherry hanya menyebutkan kata mereka, tetapi anggota Dragonnight tersinggung dan menatap Cherry sengit.
"Gue gak ada urusan sama lo!" Tajamnya saat Darla maju hendak membela Naron. Gadis itu langsung kembali mundur, bersembunyi di ketiak Gala.
"Jangan sok hero!" Kesal Gala, menarik Darla yang sudah ketakutan ke dalam pelukannya.
Cherry mendungus, jika dulu dia melihat Gala dan Darla berpelukan pasti dirinya akan seperti orang kesurupan yang akan menjauhkan keduanya. Tapi kini? Cherry mendengus jijik menatap keduanya.
"Gue bakal balas lo anak haram, ingat itu!" Desis Naron. Tubuhnya yang hendak menyerang Cherry di tahan Dirga.
"Oh ya? Gue tunggu!" Tantang Cherry dengan angkuh, "Sekali lagi lo ngatain dan sakiti 'sahabat' gue, mati lo!" Gertaknya, lalu membalikkan badan menuju Jena dan Lai yang sudah tenang walau sesenggukan.
"Its oke." Cherry mengelus lembut rambut Lai. "Para tikus udah gue bantai." Cherry tertawa kecil dan Lai hanya bisa mengangguk seperti anak kecil. Imutnya.
"Ayo pergi." Kata Jena, dan ketiganya pun pergi namun sebelum benar-benar pergi Lai menoleh kebelakang. Melempar bungkusan telur gulungnya yang berisi banyak saos dan sambal ke arah Naron.
"Mampus lo!" Ejek Lai saat Naron berteriak karena bungkusan itu mendarat sempurna di wajahnya dan saosnya menyiprat kemana-mana. "Pack you, prik!" Lai mengangkat Jari tengahnya e arah Dragonnight lalu pergi.
"ANAK JANDA SIALAN! ARGHT!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
خيال (فانتازيا)17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...