Happy reading.
Ceritanya panjanh, jadi siapin cemilan sekalian.🍒
Malam ini langit begitu indah, dengan gerombolan awan kecil dengan bulan bulat yang sinar rembulan. Seakan-akan malam ini adalah malam yang bermakna.
Kedua gadis kembar itu kini duduk di atas bangku taman dengan mulut yang sibuk mengunyah. Sudah hampir satu jam gigi mereka bekerja untuk menghaluskan apa saja yang masuk kedalam mulut.
"Anjay, pedes! Huh..." desis Cherry sambil mengunyah cumi bakar level paling pedas.
Disebelahnya, Berry nampak lebih kalem sedang makan jagung bakarnya.
"Makan udah, game udah, habis ini kita ngapain?" Cherry menyesap minumannya sambil menatap sekitar. Pasar malam begitu ramai hari ini.
"Emm, naik bianglalai?" Tanya Berry dengan raut heran saat Cherry tiba-tiba bangkit dengan wajah pucat.
"Sialan! Perut gue mules, kak!" Keluhnya, menatap sekitar panik.
"Lagian makan pedes mulu lo dari tadi! Terus gimana? Ketoilet sana!" Sembur Berry kesal, Cherry itu keras kepala sekali. Bayangkan, hampir sepuluh jenis jajan yang dia beli dan semuanya rasa pedas!
Cherry menggeleng lesuh, "Gak mau... gak bisa gue pup di toilet sembarangan, huhu!"
Berry ikut berdiri, tak tega juga. "Pulang aja?"
"Gak tahan!"
"Ya terus gimana, Cheryyyyyyyy!" Gemasnya ingin meremas kepala adik satu ini.
"Gatau!" Wajah Cherry sudah pucat, melas juga, ditambah bergerak seperti cacing kepanasan.
"Mampir pom bensin aja deh? Perasaan ada pom deket sini." Saran Berry sambil mengusap keringat dingin Cherry yang berlebih.
"Serius?"
"Ya!"
"Tapi kita belum naik bianglalai. Belum juga na--"
"Lo mau naik itu sekarang sambil kecirit gitu?" Selat Berry datar.
"Gak!" Teriak Cherry, "Yaudah ayo buru pulang aja! Ngebut kalau motor lo gak mau kena noda cantik gue!" Setelah mengatakan itu Cherry langsung berlari menuju parkiran.
Sambil berlari ia menoleh kebelakang, "BAWAIN SISA JAJAN GUE! AWAS KALAU LO BUANG!"
Berry yang sebenarnya sudah mau melempar sisa jajan mereka ke tong sampah pun menjadi urung. "Dasar anak dugong....!"
"BURUAN BERRY!"
"YA!" Balas Berry berteriak, ia menuyusul Cherry yang sudah nangkring di atas motor sambil menggerutu.
"Tahan! Awas aja lo nodain kesayangan gue." Peringat Berry serius sebelum mengenakan helm.
"Ga janji gue, diujung banget ini. Mama!" Gumamnya lirih sambil memeluk perutnya.
Berry pun menyalakan motornya, tapi ia teringat sesuatu. "Karcisnya mana?"
"Hah?"
"Karcis!"
"Tumis? Tumis apaan dah?"
"KARCIS CHERRY ANJING!"
"Oh. Gatau, tadi lo yang simpen. Duh... sabar perut sabar."
"Gila lo! Lo tadi yang bawa!"
"Elo bego!"
"Lo bodoh! Tadi lo masukin ke saku!" Ngegas Berry sambil menoyor kepala Cherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST
Fantasy17+ Gadis itu bernama Rachel, semua orang sangat memuji otaknya yang sangat cerdas dan parasnya yang cantik dengan senyuman yang seindah sunflower. Hingga suatu kejadian merubah segalanya, Rachel di lecehkan, diperkosa, disiksa, dan dia hamil.... R...