38

20.5K 2K 66
                                    

Cherry mendongak saat mendengar suara pintu terbuka. Tampak seorang pemuda tinggi berhoodie hitam memasuki ruangan. Mata dinginnya yang tajam menatap Cherry yang sedang makan hingga belepotan.

Cherry nyengir lebar, "Sorry, nanti gue beresin kok dapur lo."

Lucas hanya mendengus, berjalan masuk ke dalam kamar apartemennya.

"Dasar tembok." Dengus Cherry, kembali makan mie kuah nya kembali.

"Lo gak masakin gue?"

Cherry berjinggat kaget, bukannya itu cowok masuk kamar?

"Gak.... gue pikir lo makan di luar."

Lucas mendengus, menoyor kepala Cherry. "Bikinin gue mie kuah, jangan pake sayur! Gue tunggu lima menit!" Setelah mengatakan itu, Lucas melengos pergi. Menghempaskan dir di sofa.

"Yak!" Teriak Cherry kesal, tangannya terangkat keatas siap untuk meremas kepala Lucas. "Kalau bukan karena gue numpang, ogah banget gue!" gerutunya kesal, namun tak urung gadis itu dengan cepat memasak mie kuah.

Ya, Cherry kena usir dari rumah. Sudah dua hari dia tidur di apartemen Lucas. Karena insiden disekolah itu membuatnya di skors dan diusir. Emang yuan bang--- astaga sabar.

Tapi tak apa, Cherry juga tak merasa sedih diusir oleh keluarga toxic itu. Karena Cherry memang membutuhkan lingkuang baru, dimana tanpa ada parasit. Karena mentalnya lebih penting.

Cherry juga tak merasa bersalah, dirinya malah bangga karena sudah membuat Bella dan Darla menderita dengan air eksperimennya. Bahkan karena air itu, keduanya sampai dirawat inap selama seminggu.

Kenapa dia menumpang di apart Lucas, karena ceritanya panjang. Untuk saat ini Cherry sedang tak ingin membahasnya.

Omong-omong.... Lai juga terkena skors, dan gadis itu malah berlibur ke China, kampung halamannya. Emang amazing tuh anak.

Untuk Jena, juga kena skors tapi hanya tiga hari. Sedangkan Cherry dan Lai dua minggu lamannya.

Dan, Cherry merahasiakan dari siapapun kalau dirinya menumpang di apart Lucas. Bahkan tak ada yang tahu, termasuk Berry.

Ponsel Cherry hancur karena di banting Yuan, bahkan tubuh babak belur Cherry pun hampir saja dibanting jika saja nenek sihir tak berteriak heboh mengabari jika Darla kritis.

Kritis? Sepertinya itu ungkapan yang belebihan.

Mungkin besok Cherry akan pergi menemui Berry. Mungkin saja kan kakak kembarnya itu mencarinya yang tak pulang selama dua hari? Ya... seharusnya sih, karena bukannya hubungan mereka sudah membaik ya?

"Cepetan!" Teriakan Lucas dari ruang keluarga membuat Cherry tersadar. Gadis itu segera membawa mie kuah buatannya menuju lucas dengan wajah tertekuk.

"Baik tuan, silahkan di makan!" Ucapnya sarkas. Lucas tak perduli, pemuda tembok itu langsung melahap makanannya sambil bermain play station.

"Kemana lo?" Tanya Lucas refleks saat Cherry hendak melangkah pergi.

"Kamar tuan." Jawabnya sabar sengaja menekan kata 'tuan' . Karena perlakuan Lucas yang semena-mena.

"Tuan?" Lucas terkekeh sinis, "Emang cocok lo jadi babu gue."

"Heh! Mulut lo nyebelin banget sih?" Protes Cherry, "Wajah elite, attitude sulit." Gumamnya dengan sangat pelan.

"Gue denger lo ngomong apa."

Cherry melotot, lalu nyengir lebar. "Gue ngantuk mau tidur."

"Hm."

ANTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang