Mimpi sialan-02

457 43 2
                                        

•Happy Reading•

_______


      Malam menjemput, Wendy gadis itu masih tertidur dilantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




      Malam menjemput, Wendy gadis itu masih tertidur dilantai. Berapa jam dia tertidur hingga tidak menyadari jika kamarnya sudah rapih karena ulah seseorang. Airaa dimalam yang gelap tanpa bintang ini gadis itu belum pulang, Airaa memang sering kali pulang larut karena pekerjaannya. Sementara Wendy pulang larut karena hidupnya selalu ia habiskan dijalan.

Seorang pria duduk di ranjang yang berukuran king itu. Menatap beberapa tumpukan buku yang sudah tertata rapih termasuk diary Wendy, Pria itu tahu tentang buku diary yang digenggam Wendy hingga gadis itu tertidur dilantai.

Keadaan kamarnya membaik, sama seperti kamar Airaa rapih dan tertata. Hanya butuh waktu dua jam untuk si pria membersihkan ruangan Wendy yang terlihat seperti gudang.

Helaan nafasnya terdengar, si pria melihat jika Wendy begitu lelap dibawah sana. Tidak ada niatan untuk si pria memindahkan Wendy ke atas, Pria itu membiarkan Wendy tetap di lantai tersebut.

Si pria mencoba berbaring diranjang Wendy, peluh membasahi keningnya. Cukup melelahkan bekerja sendiri, Bahkan Wendy tidur seperti orang yang tidak sadar akan suara. Sang pria pun memejamkan matanya sebentar seraya memegangi ponselnya yang sejak tadi bergetar, ada panggilan masuk namun entah siapa dan kenapa pria itu mengabaikannya.


Ceklek~~


Suara pintu kamar Wendy terbuka, Pria itu mengerjapkan pandangannya dan beranjak dari ranjang Wendy.

"Airaa? Kau baru pulang?" Tanya si pria itu.

"Baru saja, Lantas kau? Kenapa disini?". Tanya Airaa ketus pada si pria. "Aku merindukan adikku". Ucapnya, Seraya menatap Wendy yang masih lelap.

"Kapan kau sampai?". Tanya Airaa.

"Tadi sore, Aku langsung datang karena ibu yang memintaku". Ucapnya. Airaa pun bersedekap dada menatap pria yang ada dihadapannya itu.

"Memang Wendy itu hanya cocok denganmu". Ucap Airaa seraya menggeleng menatap Wendy yang tertidur dilantai.

"Sebenarnya, Wendy akan cocok pada orang yang menurutnya baik".

"Lalu menurutmu? Aku tidak baik?". Tanya Airaa.

"Aku tidak berkata seperti itu, sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu".

"Aku disini karena kau dipanggil ayah, jadi cepat turun Sean!!".  Ucap Airaa seraya menekankan nama pria itu.

"Sebentar lagi aku turun, tapi aku ingin bertanya padamu". Ucap Sean.

Airaa terdiam menatap Sean kemudian mempersilahkan Sean untuk bicara.

"Apa itu katakanlah".

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang