Asahi? -15

100 29 4
                                    

•Happy Reading•




_________






Toktoktok...

   Pagi menjemput, suara berisik yang ditimbulkan dari balik pintu kamar Wendy membuat Wendy membuka matanya yang terasa masih lengket dan berawan. Wendy menyipitkan matanya, kemudian menggumam. Gumamam yang terdengar pelan Wendy kembali memejamkan matanya. Padahal sinar mentari sudah masuk kedalam sela-sela jendela kamarnya.

Jujur setelah malam itu, Wendy tidak bisa tidur bagaimana bisa Wendy menerima tawaran Chanyeol yang akan membuatnya rumit. Lanjutnya Wendy tidur pukul 04:00 pagi, Dan ini sudah pukul tujuh bukankah seharusnya gadis itu pergi bekerja seperti biasa?


Toktoktok....
Toktoktok....


  Kembali suara pintu terdengar berisik, Wendy kembali membuka matanya dan mengumpat. Sepagi ini siapa yang terus mengetuk pintu kamarnya, Padahal Wendy sengaja mengunci pintu kamarnya agar tidak ada yang mengganggu dirinya.

"Son Wendy!! BANGUN!!".

Bugh!
Bugh!

Sean! Yap! Pemilik suara besar itu adalah Sean sang kakak, Mau tidak mau Wendy harus beranjak dari ranjangnya. Meskipun kedua mata Wendy masih terasa lengket akhirnya Wendy memutuskan untuk bangkit dari ranjangnya.

"Sebentar!".

"Cepat!!". Teriak Sean.

"Sebentar, astaga!! Apa sih pagi-pagi..". Dengus gadis itu seraya dengan amarah membuka pintu kamarnya yang terus berbunyi.

"A.."

Ucapannya terputus, Wendy terdiam menatap Sean yang ada dihadapannya. Namun ada yang lain...

"A-asahi?". Ucap Wendy dengan raut wajahnya yang kaget.

Ternyata Sean tidak sendiri, Pria itu berdiri bersama Asahi tepat di depan pintu kamar Wendy.

"Wen, Maaf aku mengganggumu". Ucap Asahi.

"Kau ini kenapa susah sekali untuk bangun pagi Wen?". Tanya Sean, Wendy pun menoleh. "Aku mengantuk Se". Sahut Wendy.

"Wendy, Aku ingin memberikan kunci toko". Ucap Asahi seraya menjulurkan tangannya yang tengah menggenggam kunci.

"K-kenapa? Bukankah kita ada jadwal pagi?".



Hening..




"Baiklah, aku pergi jika kalian ragu untuk berbicara". Sahut Sean, seraya menepuk bahu Asahi. Asahi pun mengangguk tanpa mengucapkan apapun.

"Sahi?". Sahut Wendy.

Asahi menoleh, dan menatap Wendy.

"Maafkan aku atas kejadian semalam, Aku tidak bermaksud menurunkanmu dan meninggalkanmu dijalan aku hanya..".

"Sudahlah, aku tidak ingin mempermasalahkannya Sahi".

"Maaf Wendy, Aku tidak bertanggung jawab atas keselamatanmu".

Wendy mengangguk menatap Asahi. "Hei, sudahlah aku tidak apa-apa, Maaf aku meinggalkanmu sendiri aku.. aku hanya kesal padamu maafkan aku Asahi".

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang