UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]

The best partner - 62

Happy reading gais ...

____________

   
"Kak, aku bahkan tidak tahu kalau kakak memiliki bisnis property juga"

"Ini bukan milikku, ini milik temanku yang dijalankan oleh team yang diketuai aku Wen, jadi sebenarnya aku hanya menjalankan tugas" ungkap Jennie.

"Jadi bagaimana? Kau bersedia tinggal disini? Ini sedikit sempit Wen .." ucap Jennie, Wendy pun menoleh setelah menoleh ka arah kanan dan kiri, untuknya ini cukup Wendy tidak masalah asalkan ada tempat untuk berteduh dan beristirahat.

Tempatnya tidak terlalu kecil, bahkan disana terdapat mini pantry dan toilet.

"Tidak masalah kak, aku akan membayar sewanya"

"Hei sudah tidak perlu"

"Aku tidak mau, aku disini menyewa tempat ini aku tidak mau merepotkan siapapun"

"Tapi .."

"Sudah kak, berapa yang harus aku bayar" ucap Wendy.

Jennie pun terdiam, dan saling menatap dengan Sehun.

"Sehun kau diam saja, jangan bersuara" tutur Wendy membuat Sehun terlihat bingung dengan raut wajahnya yang menggemaskan mendengar ucapan Wendy.

"Padahal sejak tadi aku diam". Gumam Sehun.

"Ah baiklah Wen, kau hanya perlu transfer ke nomor rekening yang sudah aku DM padamu"

"Ah baiklah kak, Apa hari ini aku boleh menempatinya?"

Jennie mengangguk dengan senyum riangnya. "Tentu saja, beristirahatlah disini .. jika ada masalah kau hubungi aku hm?"

"Baik!! Ah kak .. aku harap, kakak tidak memberitahu siapapun aku tinggal disini"

"Baiklah, itu urusan mudah" ucap Jennie seraya mengacungkan ibu jarinya.

"Ah kalau begitu, aku harus pamit Wen aku harus kembali kekantor Airaa ada beberapa pekerjaan yang belum selesai"

"Tapi ini sudah malam" ucap Wendy, Jennie pun mengangguk. "Tidak masalah, aku hanya sebentar"

"Ah baiklah kalau begitu, terimakasih kak"

Wendy dan Jennie pun berpelukan, Jennie pun berpamitan pada Sehun yang masih mematung disana. Wendy melambai ke arah Jennie yang meninggalkannya.

Wendy tersenyum, kemudian menghela nafasnya. Gadis itu meloncat dengan cepat ke arah ranjang membuat Sehun heran, Wendy mengepakkan kedua tangan dan kedua kakinya seperti sedang terbang, matanya terpejam merasakan angin malam berhembus melalui jendela kamarnya yang terbuka

"Ahh .. aku tenang rasanya"

Wendy tersenyum, membuat Sehun menggelengkan kepalanya. Pria itu terlihat duduk dikursi menatap Wendy yang menikmati ranjang barunya.