Sebuah harapan-24

76 17 0
                                    

Happy reading ...
Masih lanjutan part sebelumnya ..

_____

"Airaa tunggu sebentar" ucap Wendy seraya melepaskan genggaman tangan Airaa.

Airaa pun menghela nafasnya kemudian duduk di ranjangnya.

"Kau ini kenapa, selalu bersikap ketus pada dia?" Tanya Wendy, Airaa pun menoleh menatap Wendy yang berdiri dihadapannya.

"Aku tidak perduli, aku tidak ingin membahasnya"
Ucap Airaa.

Airaa terlihat diam dengan pandangan yang mengarah pada lantai, terdiam dengan tatapan kosongnya, Kakinya bergerak tidak beraturan begitu pun kedua jemarinya yang saling membelit.

Wendy yang memperhatikan pun sedikit heran dengan sikap Airaa.

"Kau ini kenapa? Apa kau sedang cemas?" Tanya Wendy, Airaa kembali menatap Wendy seraya menggigit ibu jarinya.

"Wendy temani aku malam ini.."

Wendy menghela nafasnya, kemudian duduk di ranjang Airaa bersampingan dengan Airaa.

"Aku harus pergi ke tempat Kai .. Kai memintaku untuk bernyanyi malam ini".

Mendengar hal itu Airaa menoleh menatap Wendy. "Tapi aku tidak ingin sendiri .. jangan biarkan aku sendiri malam ini"

Airaa terlihat menekuk wajahnya, menyandarkan kepalanya di bahu Wendy membuat Wendy bingung dengan tingkah sang kakak, apa sekarang Airaa tengah resah dengan acara yang akan dilakukannya esok hari?

"Hei tapi kau ini kenapa? Apa yang mengganggumu?" Tanya Wendy. Setelah mengucapkan kata tersebut, Wendy membulatkan matanya merasakan lengannya seperti basah.

Wendy pun dengan cepat mendorong kepala Airaa, agar ia bisa melihat kakaknya itu.

"Hei kau menangis? Ada apa!!"

Benar, Airaa  menangis menatap Wendy dengan kedua netra yang memerah. "Apa kau sedang terharu, karena ini sebuah.."

Belum Wendy menjelaskan ucapannya, Airaa sudah menggeleng dan mungkin bukan itu yang dimaksud Airaa.

"Lalu kenapa Airaa? Katakan padaku .."

"Wen .. berjanjilah nanti malam kau temani aku disini" ucap Airaa seraya meraih kedua lengan Wendy. "Aku akan menemanimu tapi aku harus pergi sebentar ke tempat Kai, aku harus mengatakan jika kau sedang membutuhkanku"

"Tidak bisakah kau menghubunginya melalui panggilan telfon?"

"Tidak bisa Airaa, aku harus datang kesana sebentar saja aku janji pukul delapan nanti aku akan pulang" ucap Wendy.

"Tapi Wen .." lirihnya, Wendy pun menghela nafas kembali menatap Airaa. "Berjanjilah kau akan bersamaku" ucap Airaa.

"Airaa kau ini kenapa, jangan buat aku bingung dengan ucapan-ucapanmu. Dan sebentar kemana Chanyeol aku tidak melihat pria itu hanya ada tuan Jeongwoo yang aku lihat dan Junghwan, apa kalian bertengkar di waktu-waktu sibuk kalian ini, dan satu lagi aku ingin bertanya dimana tadi .."

Toktoktok
"Airaa.."

Wendy dan Airaa pun menoleh secara bersamaan, menatap Chanyeol yang terlihat berdiri di ambang pintu. Wendy terdiam lagi melihat Airaa yang dengan cepat menghapus air matanya, dan kemudian beranjak dari ranjang.

"Sayang ... kau dari mana saja?" Tanya Airaa dengan riang. Melihat sikapnya Wendy terlihat bingung kemudian menggaruk kepalanya.

"Apa ini?" Gumamnya dalam batin.

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang