Kesempatan-09

161 23 1
                                    

•Happy reading•


________


Pagi menjemput, Airaa terlihat sudah rapih untuk pergi kekantor. Seperti biasa pagi ini Aira begitu cantik rambutnya yang di urai semakin menambah kecantikannya, Airaa keluar dari kamarnya ia memperhatikan rumah besar itu sepi, Enseo dan Enhyuk yang biasa sudah lebih dulu bangun pun tidak ada , Airaa tidak memperdulikannya langkah gadis itu ternyata ke arah kamar Wendy.

Pukul berapa semalam Wendy pulang? Karena saat Airaa pulang Wendy belum sampai. Airaa pun memeriksa adiknya itu, Apakah ia ada atau tidak? Meskipun mereka sering kali berbeda pendapat namun sungguh Aira sangat mencintai Wendy, meskupun sikap Wendy keras namun tetap saja sebagai kakak Airaa lebih sering memaklumi sikap Wendy.

Langkahnya terhenti, Airaa berhenti dihadapan pintu kamar Wendy. Menatapnya sebentar dan membuka kenop pintu yang tak terkunci itu.

"Airaa".

Aira menoleh dengan tubuh yang terkejut. "Astaga kau mengagetkanku Sean!".

"Aku perlu bicara".

"Bicara apa? Bicara saja!!". Ucap Airaa.

"Tidak disini". Bisik Sean.

Sean pun menarik pergelangan tangan Airaa dan menjauh dari kamar Wendy yang pintunya sedikit sudah terbuka.

"Airaa, aku ingin bicara denganmu".

Airaa memijat dahinya sebentar, dan menatap Sean.
"Sejak tadi kau ingin bicara, tapi apa yang ingin kau bicarakan hm?".

"Semalam kau pergi dengan siapa?". Tanya Sean, Airaa pun mengerutkan dahinya mendengar ucapan Sean. "Apa ssih? Semalam aku bersama Chanyeol
Kau saja bertemu dengannya bukan?".

"Airaa aku melihatnya!".

"Melihat apa Sean! Sudahlah, kau ini terlalu mencampuri urusanku, kau harusnya sadar Sean kau ini adikku, tidak perlu kau ikut campur sejauh ini dengan urusanku". Ucap Airaa seraya menunjuk Sean.

"Aku tidak ikut campur tapi..".

"Airaa .. Sean ..". Ucap Wendy, yang baru saja keluar dari kamarnya. Airaa memilih menghampiri Wendy yang berdiri diambang pintu.

"Kau sudah bangun? Apa hari ini kau akan bekerja?". Ucap Airaa, Wendy terlihat bingung dengan sikap Airaa yang tak biasa.

"Hm, aku bekerja". Ucap Wendy. Airaa pun tersenyum dan mengangguk. "Kalau begitu pergilah denganku".

"Tapi hari ini Asahi menjemputku".

"Asahi? Bilang saja padanya kau berangkat denganku". Ucap Airaa, Wendy pun terdiam menatap Airaa dan menatap Sean yang berada dibelakang Airaa dengan kebingungannya.

"T-tapi Asahi sudah dibawah". Ucap Wendy.

Airaa menghela nafasnya. "Yasudah kalau begitu, hari ini kay boleh pergi dengan Asahi, tapi besok dan seterusnya.. biar aku yang mengantarmu". Ucap Airaa, Wendy pun mengangguk dengan tatapan yang datar.

"Sebaiknya kau sarapan dulu Wendy". Ucap Airaa kembali.

"Tidak perlu, aku belum lapar". Sahut Wendy.

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang