UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]

Rencana-06

•Happy reading•
Masih lanjutan part sebelumya...

****

Asahi dan Wendy tiba didepan toko, Keduanya melempar tawa renyah karena kuyupnya tubuh mereka. Wendy tidak henti melepas tawa membuat Asahi merasa tenang, Namun keduanya terlihat kaget saat melihat Baekhyun yang berdiri dibalik jendela memperhatikan keduanya, dan juga Lia menatap aneh ke arah Wendy dan Asahi.

"Wen, sebaiknya kau berganti pakaian aku tidak mau kau sakit". Ucap Asahi.

Wendy pun mengangguk.

"Kau juga, by the way Asahi thank you". Ucapnya, penuh dengan senyuman. Asahi pun membalas ulasan senyuman Wendy kemudian mengangguk.

Wendy masuk lebih dulu, Wendy menoleh ke arah Lia yang terlihat mengumpatinya.

"Sahi!!!!". Teriak Baekhyun, Asahi pun menoleh dan menaikan kedua alisnya.

"Kerja!!!". Sahut Baekhyun. Asahi pun memberi hormat pada sang kakak, kemudian berjalan cepat masuk kedalam toko untuk membersihkan dirinya yang kuyup.

"Sialan bisa-bisanya mereka hujan-hujanan begitu". Dengus Baekhyun, Lia yang mendengarnya pun terkekeh.

"Apa? Kenapa kau menertawiaku?". Tanya Baekhyun.

"Apa kau ingin bermain air hujan? Ayo biar aku temani". Ucapnya, Baekhyun pun mendecih mendengar ucapan Lia. "Aku bukan bocah ingusan". Timpasnya, lalu kemudian Baekhyun pergi meninggalkan Lia yang masih terkekeh.

----

Waktu menunjukan pukul 16:00KST, Wendy yang sudah rapih terlihat diam di meja kasir dengan segelas coffe, hujan masih lebat ia melihat guyuran hujan belum kunjung henti, Wendy memikirkan Sean apa pria itu sudah kembali?

Helaan nafasnya terdengar, Wendy heran kenapa tiba-tiba saja Sean memintanya untuk kuliah? Padahal saat itu pun Wendy sempat berkuliah jurusan kedokteran, namun ia memutuskan untuk berhenti karena sering kali bolos saat mata pelajaran.

Wendy mengambil ponselnya yang sedang ia charge, Wendy memeriksa ponselnya, terlihat ada beberapa
Pesan masuk termasuk dari Airaa sang kakak, Wendy malas membukanya, Gadis itu lebih memilih menghubungi, Yona sahabatnya yang berkuliah di universitas Yonsei.

"Wen". Sahut Lia, yang ada disamping Wendy.

Wendy pun menggumam mendengar ucapan Lia.

"Bukankah kita belum membahas pria yang tadi menciprati pakaianmu?". Ucapnya, Wendy pun menghentikan geraknya dan menoleh ke arah Lia.

Pria yang mencipratinya? Dalam benaknya berbisik seperti itu, Yap! Pagi tadi sebelum berangkat Wendy bertemu pria tampan yang menciprati pakaiannya, Siapa pria itu? Entah, Wendy pun tidak tahu.

"Bukankah, pria itu tampan dan bertubuh atletis?".

"Aku tidak perduli". Sahut Wendy, seraya kembali memainkan ponselnya.

"Hei sebentar, kurasa pria tadi ingin mengajakmu berkenalan". Ucap Lia, Wendy pun terlihat menyunggingkan bibirnya menatap Lia. "Untuk apa? Seharusnya dia bertanggung jawab karenanya mood ku hancur".

"Ku rasa tadi pria itu akan bertanggung jawab Son Wendy, namun kau pergi begitu saja". Ucap Lia dengan mendorong tubuh Wendy.

"Aku tidak ada waktu, sudahlah tidak perlu dibahas. Ah dimana Asahi?".

Lia pun menolehkan pnadangannya ke arah luar. "Asahi pergi".

"Pergi? Kemana? Bukankah ini hujan?". Tanya Wendy, yang terlihat cemas.