Airaa - 50

112 21 5
                                    

Happy reading ..


____


"Simpan omong kosongmu Chan sudahlah"

Wendy memutar tubuhnya dan masuk kedalam kamarnya, Sementara Chanyeol terlihat mematung disana menatap kepergian Wendy. Chanyeol memutuskan untuk pergi kebawah, Pria itu berjalan seraya memijat dahinya.

Wendy terlihat duduk diranjang, Raut wajahnya terlihat sendu. Wendy memejamkan matanya ia lelah dengan sikap Chanyeol, Benaknya pun berkata jika ia tidak mungkin, Yang Wendy takutkan hanya satu, yaitu jatuh cinta pada Chanyeol .

Bagaimana pun, dia wanita biasa setelah banyaknya sikap hangat yang Chanyeol berikan. Wendy mengusap wajahnya kasar, Ia mengerucutkan mulutnya. Wendy tidak mungkin bisa mencintai pria yang dicintai kakaknya, Itu hal yang sulit.

Dan lagi, kenapa Chanyeol terus meminta Wendy agar mencintainya, Apa Chanyeol pun sebenernya jatuh cinta pada Wendy? Tapi .. bagaimana cara membedakan sikapnya.

Sedangkan sejak awal pertemuan dan sampai hari ini, Sikap Chanyeol memang manis pada Wendy.
Wendy memijat dahinya, mengumpat dan beranjak dari duduknya.

Wendy mengambil sebatang rokok, sebelum itu ia memijat kepalanya yang berdenyut sakit. Wendy menoleh ke arah pintu kamarnya yang tertutup.

"Astaga lihatlah, kepalaku semakin sakit memikirkan pria sialan itu"

Wendy menyesap rokoknya, namun saat ia akan menyalakan api seseorang menghubunginya, Wendy menoleh mencari dering ponsel miliknya. Wendy menatap ponselnya terlihat jika ada nomor asing yang menghubunginya.

Wajahnya terlihat bingung, Wendy menggigit bibirnya namun ia mencoba menjawab panggilan tersebut.

"Hallo?"

...

Wendy menatap ponselnya, tidak ada suara Wendy pun mencoba kembali berbicara dan menekan loudspeaker, Karena ia akan menyalakan rokoknya.

"Hallo siapa disana?"

"Hallo? Ahh kau membuang-buang waktuku!"

"H-hallo"

Wendy terdiam, bulatan matanya tercetak jelas ia seperti mengenali suara pria yang menghubunginya itu.

Hening ..


"Wen?"

Wendy mengerjapkan pandangannya kemudian menatap ponsel tersebut.

Wendy: "S-sehun?"
Sehun: "Ah .. aku fikir kau tidak tahu, Maaf"
Sehun: "Hai Wen, Apa kabar?"
Wendy: "Ah .. a-aku baik, bagaimana denganmu?"
Sehun: "Apa aku mengganggumu? Aku baik-baik saja Wen, Aku sedang dikantor"
Wendy: "Dikantor? Bagaimana, kau sudah sembuh?"
Sehun: "Mm belum, aku hanya ingin beraktifitas, Dirumah aku jenuh"
Wendy: "Sehun, bukankah bekerja dirumah pun bisa?"
Sehun: "Benar, Tapi aku bosan .. ah Wen, kau sedang apa?"
Wendy: "Aku?"
Sehun: "Hm.."
Wendy: "Aku sedang berdiri .."
Sehun terdengar menertawai ucapan Wendy. Membuat Wendy tersenyum kecil.

Wendy: "Apa ada yang salah?"
Sehun: "Tidak ada, Maksudku kau tidak sedang beraktifitas?"
Wendy: "Tidak"
Sehun: "Kalau begitu, bisakah nanti malam kita bertemu?"
Wendy: "Bertemu?"
Sehun: "Hm, Aku ingin mengajakmu makan malam?"
Wendy: "Tapi ..
Sehun: "Ah its okay, aku tahu pasti kau sulit meminta izin pada Chanyeol"
Wendy: "Aku akan mengabarimu nanti"
Sehun: "Baiklah, kalau begitu aku kembali bekerja hm?"
Wendy: "O-oke"

Panggilan pun terputus, Wendy terdiam. Rokoknya habis karena dibiarkan begitu saja. Wendy menyimpan telapak tangan di dadanya, Ia merasa dadanya bergemuruh, suara Sehun terdengar berat membuat Wendy merasa bulu-bulu halusnya berdiri. Wendy menaikan kedua bahunya dan kemudian menyimpan kembali ponselnya.

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang