Pengantin lain - 26

144 23 1
                                    

Happy reading ...


_____

   Waktu menunjukan pukul 05:00kst. Wendy menggeliatkan tubuhnya rasanya dingin, angin menyapu kedua kaki jenjangnya yang tak tertutup selimut, Wendy menyipitkan matanya yang masih berat, Jendela terbuka angin bertiup kencang, Bahkan tirai jendela pun ikut berayun, Wendy yang malas dan sangat mengantuk pun terpaksa bangun.

Setelah perbincangannya tadi, Wendy dan Airaa langsung tidur karena esok pagi Airaa akan melakukan pernikahannya, Wendy pun bangun dengan tubuh yang bergoyang, Wendy turun dari ranjang tanpa menoleh ke arah kanan dan kiri.

Wendy berjalan menutup jendela, namun ia melihat jika ada sepasang sepatu yang berada di rooftop, Wendy tidak perduli ia pun menarik jendela dan mengunci jendela tersebut, kembali Wendy merentangkan ototnya dan setelah itu Wendy menarik tirai jendela berwarna abu-abu tersebut.

Wenddy menguap, mengucek matanya dan kemudian menatap ranjang, Ulasan senyumnya terbentuk melihat Airaa yang memunggunginya , tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Wendy menggeleng , kemudian berjalan ke arah ranjang.

Wendy melihat jam dinding, dua jam lagi acara akan dimulai, bisakah Wendy kembali tidur? Wendy pun berbaring lagi di ranjang, menoleh ke arah meja nakas dan melihat jika ponselnya menyala, Wendy mengambilnya kemudian menatap layar ponselnya.

Wendy terkejut, dan kemudian kembali duduk melihat jika Asahi menghubunginya hingga dua puluh empat kali, tapi bagaimana bisa Wendy tidak mendengarnya, Wendy pun mencoba menghubungi Asahi namun nomor Asahi tidak bisa dihubungi. Asahi menghubungi Wendy tepat setelah 20 menit Wendy tidur, Apa memang Wendy tidak mendengar ponselnya berdering?

Wendy menggaruk kepalanya, kemudian kembali merebahkan tubuhnya. Memikirkan ada apa dengan Asahi kenapa dia menghubungi Wendy berulang-ulang seperti itu?

"Airaa .. apa kau tahu Asahi menghubungiku?" Gumamnya, Wendy menoleh ke arah Airaa tidak ada respon dari gadis itu, Dan akhirnya Wendy tidak bisa kembali memejamkan matanya.

Wendy bermain dengan ponselnya, lima belas menit berselang. Wendy terlihat bermain dengan instastorynya, Wendy memperhatikan selca Lia sahabatnya itu, Wendy tersenyum dua hari ini ia tidak bertemu dengan sahabatnya itu karena kesibukannya, Hari ini Wendy yakin jika Lia akan datang bersama Asahi.

Wendy menggigit bibirnya, kemudian mengingat kembali Asahi. Menatap ponsel dan mencoba menghubungi Asahi dengan mengirimi Asahi pesan.
Jemari Wendy begitu lincah , mengetik pesan untuk dikirimkan kepada Asahi namun tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.

Wendy mencoba mengabaikannya, dan Wendy mencoba memejamkan matanya ia takut jika itu Enseo, Enseo akan marah jika tahu Wendy belum tidur. Wendy pun memejamkan matanya mengurung dirinya dengan selimut tebal, Wendy menguap namun herannya Wendy kembali mengantuk, Gadis itu pun kembali tidur memejamkan matanya.

___


Chanyeol mematut dirinya di cermin, menatap begitu tampannya pria itu .. jas putih yang dikenakannya terlihat mahal dan elegan, Disampingnya ada Mark yang selalu mendukungnya. Chanyeol tersenyum kemudian memutar tubuhnya.

"Loey kau begitu tampan" ucap Mark.

"Ah kau ini .. selalu memujiku"

Mark pun tersenyum kemudian menepuk bahu Chanyeol. "Loey aku harap semuanya aman, aku tidak bisa tidur sejak semalam"

"Jadi hari ini kau tidak tidur?" Tanya Chanyeol, Mark pun menggeleng. "Apa yang kau dapat?" Tanya Chanyeol.

"Aku hanya ingin felix tidak ada diacara pernikahanmu" ucap Mark.

UNEXPECTED LIFE [WENYEOL - END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang