Bab || 02

539 24 7
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Setelah istirahat, kini Thea di sibukkan oleh tugas tambahan dari gurunya. Memang jadi murid pintar itu idaman semua orang, namun bagi Thea kepintarannya itu justru mendatangkan bencana baginya. Bagaimana tidak, setiap minggunya ia selalu diberi tugas tambahan di jurusan.

"Mana buku gue yang lo pinjam?"

Thea mendongakkan kepalanya kala seorang cowok bertanya kepadanya.

"Masih dirumah, lupa," jawabnya dengan tangan yang asik menulis tanpa memperhatikan cowok disebelahnya yang bersidekap dada.

"Enak banget tuh mulut kalau ngomong, gue gak mau tahu pokoknya gue butuh sekarang," ucap cowok tersebut dengan sinis.

"Dasar budeg," gumam Thea, namun fokusnya masih ada di tugas yang ia kerjakan.

"Eh Ka, lo budeg apa gimana sih?! udah jelas-jelas Thea bilang gak bawa, masih aja maksa," cetus Reina yang merupakan salah satu sahabat Thea.

"Sahabat lo tuh yang gak tanggung jawab," cibir cowok tersebut.

"Dasar Rafka bajingan!" pekik Thea kala bukunya direbut paksa oleh cowok tersebut.

"Disir Rifki bijingin" cibir Rafka menirukan suara Thea, membuat sang empu memelintir telinganya.

"Gue udah bilang yah anjing, kalau buku lo ada dirumah, besok gue bawain!" teriak Thea disamping telinga Rafka yang masih ia jewer.

"Udahlah kalian itu jadian aja, udah cocok jadi suami-istri," celetuk Willie yang merupakan salah satu sahabat Rafka.

"Idih najis! amit-amit gue punya suami kayak dia," ucap Thea dengan mengetuk dahi lalu ke meja berulang kali.

"Apa amin-amin? gak salah denger gue?" teriak Willie lagi, membuat Thea melemparkan pulpennya ke kepala Willie.

"Udah Ya' gak usah diurusin," ujar Asya yang berada disebelah Thea.

"Buku gue sini!" ketus Thea pada Rafka dengan mata tajamnya.

"Nih buku lo, besok kembaliin buku gue, awas aja kalau lo lupa," ucap Rafka dengan menepuk kepala Thea dengan buku yang dia bawa.

"Dasar Rafka anjing," umpat Thea dengan kesal.

Thea menatap sinis Rafka yang kini sudah kembali ke tempat duduknya.

"Mumpung Bu Bety gak masuk, ke kantin yuk," ajak Reina yang mendapat cibiran dari Asya.

"Ayok, males banget gue di kelas," ujar Thea.

"Gue gak ikut," sahut Asya membuat Thea dan Reina menyeret tangan Asya.

"Harus ikut," ucap Thea membuat Asya mau tak mau mengikuti keduanya.

.....

"Ngapain sih jauh-jauh ke kantin bawah, mana paling ujung lagi," gerutu Asya yang tak ditanggapi oleh Thea.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang