Bab || 22

207 9 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Sore ini, setelah pulang sekolah, Rafka, Thea, beserta keluarga yang lainnya berkunjung ke rumah Delvin. Thea datang bukan sebagai kekasih Delvin, ia datang sebagai teman Delvin.

Dengan berbalutkan jilbab, kini Thea duduk di sebelah Bunda Azkia. Tak jauh dari Thea, Rafka dan Papi Arga tengah berbincang ringan dengan Randy, ayah Delvin.

Setelah acara do'a bersama selesai, Thea hanya diam dengan wajah yang menunduk. Sesekali ia akan menyimak cerita ketika mereka menceritakan tentang Delvin.

"Bahkan paman Delvin yang di Rusia susah untuk dihubungi," ucap seorang wanita paruh baya mengakhiri ceritanya.

Setelah lama berbincang, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, Thea hanya diam dengan memandangi jalanan.

Sedari tadi Thea terus melamun. Bahkan di sekolah pun Thea banyak melamun dan tidur. Rafka sengaja tidak menggangu Thea, karena gadis itu nampak tak bersemangat.

"Makan dulu Ya'," ucap Rafka membuyarkan lamunan Thea.

"Iya nanti," jawab Thea, lalu setelahnya Thea merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah.

Sebenarnya bukan hanya karena Delvin sikap Thea berubah. Ia masih memikirkan perkataan Bunda Azkia padanya tadi.

"Bunda berharap lebih sama pernikahan kalian, apalagi dulu Michael excited banget waktu rencanain perjodohan kalian. Walaupun karena perjodohan, Bunda sama yang lainnya berharap dari pernikahan kalian menghasilkan cucu yang lucu," kekeh Bunda Azkia membuat Thea yang ada disebelahnya tersenyum tipis.

"Rafka enggak pernah kasar sama kamu kan? atau Rafka ada main belakang sama kamu, kalau Rafka macem-macem, pokoknya kamu jangan segan buat bilang sama Bunda"

Masih terputar jelas diingatannya, bagaimana khawatirnya wajah Bunda Azkia ketika menanyakan kelakuan buruk apa yang anak lelakinya perbuat.

Padahal sebenarnya, bukan Rafka yang menyakitinya, namun Thea-lah menyakiti Rafka. Bukan Rafka yang sering menyusahkan Thea, melainkan Thea-lah yang menyusahkan Rafka.

"Makan Ya', lo belum makan dari tadi siang," ucap Rafka untuk yang kesekian kalinya.

"Iya, Ka"

"Jangan jadiin kesehatan lo sebagai pelampiasan rasa sedih lo Ya'," ucap Rafka menasihati istrinya.

"Makasih atas perhatian lo Ka, nanti gue makan." Setelah mengatakan itu, Thea langsung pindah ke kamarnya.

✧🦋✧

Sudah satu minggu berlalu setelah kejadian kecelakaan Delvin, Thea menjalani hidup semestinya. Semakin hari pun ia semakin perhatian dengan Rafka.

Jika biasanya untuk sarapan Rafka yang menyiapkannya, akhir-akhir ini Thea-lah yang selalu menyiapkan sarapan untuk mereka.

Hal sederhana yang Thea lakukan berhasil membuat Rafka menjadi lebih kalem, dan tidak sering mengganggu Thea.

Seperti saat ini, Thea dan Rafka tengah berdiskusi mengenai bumper film yang sedang dikerjakan untuk persiapan UKK. Walaupun terkadang masih sering cekcok karena berbeda pendapat, setidaknya perdebatan mereka tidak seperti dulu yang sampai harus ditonton satu kelas.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang