Bab || 26

234 11 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Hari ini, kelas duabelas DKV dua sedang ulangan matematika untuk menggantikan ujian, dikarenakan di SMK Abimana tidak ada ujian nasional maupun ujian sekolah. Ujian nasional memang sudah dihapus sejak beberapa tahun lalu, sedangkan untuk menggantikan ujian sekolah, di SMK Abimana menggantinya dengan uji kompetensi keahlian atau biasa disebut UKK.

"Ka, gue gak bisa," ucap Thea dengan menoleh kebelakang, kala Pak Sutris selaku guru matematika kelas duabelas DKV dua keluar dari ruang kelas.

"Mana yang gak bisa?" tanya Rafka dengan sedikit mencondongkan tubuhnya, agar bisa melihat pekerjaan Thea.

"Yang paham cuma nomer dua doang, yang lainnya susah semua," ujar Thea dengan menunjukkan lembar kerjanya.

Rafka terkekeh pelan, lalu memberikan lembar kerjanya untuk disalin Thea.

"Pantesan gue gak dikasih contekan, ternyata mau dikasih buat Thea," cibir Boy yang duduk disebelah Rafka.

"Dasar bucin lo Ka," ujar Willie ikut mencibir Rafka, karena tadi dia sudah minta contekan Rafka, tapi Rafka tak memberinya.

"Nanti, setelah Thea selesai nyalin," ucap Rafka santai, tanpa memperdulikan berbagai cibiran dari kedua sahabatnya, dan juga teman-teman cowoknya yang lain.

Sedangkan ditempatnya, Thea asik menyalin pekerjaan Rafka, tanpa memperdulikan gerutuan Reina disebelahnya.

"Diem Na, tinggal salin aja kok repot," ujar Thea kesal.

Bagaimana tidak, dari tadi Reina terus berbicara yang aneh-aneh. Seperti, 'nanti kalau ditanya Pak Sutris gimana, kalau ketahuan Pak Sutris terus disuruh buat ulang gimana' dan lain sebagainya.

"Tapi gue takut ketahuan Ya'," jawab Reina dengan tangan yang sibuk menulis, matanya juga aktif melihat kedepan, takut-takut kalau Pak Sutris masuk kelas.

Setelah selesai menyalin pekerjaan Rafka, Thea mengembalikan lembar kerja milik Rafka, lalu meminjamkan lembar kerjanya pada Reina. Sedangkan Asya sibuk menghitung, namun saat tak menemukan jawabannya, baru Asya menoleh kebelakang untuk minta contekan.

"Nih, udah gue contekin, gak usah kebanyakan bacot," ucap Rafka dengan memberikan lembar kerjanya kepada kedua sahabatnya.

"Gue juga contekinlah Ka," ucap Rama yang diangguki oleh Rafka.

Tak lama, Pak Sutris datang, lalu menagih pekerjaan mereka. Setelah Pak Sutris pergi, dikarenakan jam-nya sudah habis, para murid kelas duabelas DKV dua berbondong-bondong keluar dari kelas untuk kekantin.

"Na, Sya, gue kekantin sama Rafka dulu ya," pamit Thea membuat keduanya langsung mencibir Thea.

Tak menanggapi ucapan kedua sahabatnya, Thea langsung keluar kelas dengan Rafka. Memang akhir-akhir ini mereka cukup menunjukkan hubungan mereka.

"Mau makan apa Ya'?" tanya Rafka yang kini masih menggandeng tangan Thea.

"Siomay goreng tanpa kentang," ucap Thea pelan.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang