Bab || 04

350 24 2
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Seperti remaja pada umumnya, malam minggu kali ini Thea dan Delvin sedang keluar mencari angin. Sedari berangkat Thea terus saja memeluk lengan Delvin dengan melamun.

"Kamu kenapa sayang? aku perhatiin akhir-akhir ini kok kamu sering melamun sendiri," ujar Delvin yang kini tengah mengelus rambut Thea.

Kini keduanya tengah berada di taman kota, dengan Thea yang memeluk lengan Delvin dan juga kepala yang ia sandarkan di bahu kekasihnya itu.

"Apa aku punya salah sama kamu?" tanya Delvin lagi.

"Enggak papa Vin, aku cuma kangen Mami aja," ujar Thea yang tak sepenuhnya berbohong.

Semenjak sang Papi ingin menjodohkannya dengan orang yang tak ia kenal sama sekali, ia jadi teringat mendiang sang Mami. Ia rindu akan kasih sayang seorang ibu.

"Gimana kalau besok kita ke makam Mami kamu?" ajak Delvin dengan tersenyum tulus.

"Vinn"

Thea memeluk Delvin semakin erat. Ia semakin takut kehilangan kekasihnya tersebut.

"Kamu pengertian banget sama aku Vin, aku jadi tambah sayang sama kamu," gumam Thea.

"Aku pengertian karena aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu," jawab Delvin dengan tersenyum.

"Vin aku laper, mau makan," celetuk Thea membuat suasana yang tadinya haru menjadi mengundang tawa sang kekasih.

"Ayok makan dulu, dari tadi aku tawarin kamunya gak mau," kekeh Delvin.

.....

Kini keduanya tengah berada di restaurant yang berada tak jauh dari taman kota.

"Eumm enak banget," gumam Thea dengan menatap takjub steak yang ia makan.

"First time makan disini, karena kata Lina makanannya mahal-mahal," sambung Thea memberi tahu kekasihnya.

"Tapi enak kan sayang?" tanya Delvin yang diangguki cepat oleh Thea.

"Ada harga ada kualitas, makanan disini emang gak ramah kantong pelajar, tapi rasanya juga enggak bikin nyesel," ujar Delvin.

"Vinn? aku udah pesan banyak banget loh," ujar Thea dengan menunjukkan makanan yang ada di meja.

"Enggak papa sayang, dimakan aja. Lagian aku gak mau kamu kelaparan kalau aku cari restaurant lain," ucap Delvin menjelaskan.

"Vin maafin aku yah, kalau selama ini aku ngerepotin kamu," ujar Thea dengan menunduk.

"Sayang, kamu ngomong apasih, enggak ada yang namanya kamu ngerepotin aku. Orang aku aja senang kalau kamu minta tolong, atau manja ke aku," kekeh Delvin membuat Thea semakin merasa bersalah karena ia sebentar lagi akan dijodohkan.

"Dimakan dulu gih, habis ini aku mau ngajakin kamu nonton," ucap Delvin pada kekasihnya.

"Nonton?"

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang