Bab || 34

211 11 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

"Eumhh"

Rafka semakin beringas mencium bibir Thea. Apalagi mengingat kejadian tadi sebelum acara selesai membuat Rafka semakin ingin melakukannya malam ini.

"Kaa sstophh"

Bukannya berhenti, Rafka semakin beringas. Thea benar-benar kalap, ia tidak pernah membayangkannya sebelum ini.

"Eunghh hiks s-stophh"

Thea tak menyangka jika kesalah pahaman membuat Rafka begitu beringas

Setelah acara kembali dimulai, Thea kembali kedepan bersama dengan Galen. Keduanya nampak serasi jika disandingkan, membuat para murid lainnya banyak memuji mereka.

Wajar saja hubungan Thea dan Rafka tidak banyak yang tahu, karena hubungan Delvin dan Thea sebelumnya membuat mereka mengecap keduanya sebagai pasangan paling serasi.

Bahkan saat ada rumor kedekatan keduanya, para murid lain akan menganggapnya angin lalu. Hanya anak jurusan DKV, PSPT, dan busana yang tahu informasi kedekatan mereka. Apalagi jurusan PSPT dan DKV itu masih satu gedung, jadi segala informasi selalu mengalir. Terlebih OSIS yang memegang mading adalah jurusan PSPT. Walaupun begitu, tidak banyak yang melirik soal hubungan Rafka dan Thea.

"Dari pada sama Rafka, lo jauh lebih cocok sama Galen Ya'," ucap Aini, yang merupakan anak PSPT 1 yang terkenal akan keramahannya.

Galen menyunggingkan senyumnya kala mendengar ucapan Aini. Ia bisa melihat, jika Rafka tengah mendengarkan perbincangan mereka dengan tangan yang terkepal.

"Rafka gak ada apa-apanya sama gue," kekeh Galen dengan memeluk pinggang Thea, membuat sang empu meliriknya tajam.

Lampu kembali diredupkan, karena acara dansa akan kembali dilakukan dengan salah seorang murid yang akan memainkan biola dan piano di atas panggung.

Thea bisa bebas saat acara dansa, jadi dia memilih untuk berbaur dengan temannya, dan memilih tempat duduk dipinggir jendela besar. Menikmati suasana dingin yang disebabkan oleh gerimis.

Thea memejamkan matanya sambil melangkah mendekat ke jendela. Tak lama ada tangan yang melingkar di perut Thea membuat sang empu langsung menegang.

Namun setelah mencium aroma parfumnya, Thea bisa menyimpulkan jika suaminya lah yang memeluknya.

"Ka, jangan kayak gini, masih dilingkungan sekolah," peringat Thea yang tak diindahkan oleh seseorang dibelakang tubuhnya.

Bahkan kini pelukannya semakin erat, dengan dagu yang ditumpukan dibahu sempit Thea.

"Eungh Ka stop!" desis Thea tajam, kala tangan Rafka mengelus pinggangnya.

"Bangsat!" maki Rafka yang melihat Thea berpelukan dengan Galen.

Dengan cepat, Rafka langsung memukul rahang Galen, membuat sang empu langsung membalas memukul.

Thea mengerjabkan matanya. Otaknya masih mencerna apa yang sedang terjadi. Dengan segera Thea menghentikan Rafka yang masih ingin memukul Galen.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang