Bab || 09

232 16 4
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Sudah dua minggu berlalu, dan kini Delvin sudah kembali ke Indonesia. Hari ini Thea dan Delvin ketemuan di kafe yang tak jauh dari perumahan Thea.

"Kamu pucet banget Vin, pasti disana istirahat kamu gak teratur ya," ucap Thea dengan memeluk lengan Delvin.

"Pasti juga makan kamu gak teratur, nih buktinya tangan kamu gak sebesar biasanya"

Delvin terkekeh mendengar penuturan Thea. Kekasihnya itu terlalu berlebihan, padahal mah badannya masih seperti biasa, tidak bertambah kurus.

"Selama aku disana, aku mikirin kamu terus sayang, rasanya kangen banget, tapi juga sibuk," ujar Delvin dengan mengelus kepala Thea yang disandarkan di bahunya.

"Ouh iya, perusahaan Papa kamu udah beres?" tanya Thea setelah mengingat penyebab kekasihnya pergi ke luar negeri.

"Alhamdulillah udah sayang"

"Vin," panggil Thea dengan tangan yang memilin ujung kaos Delvin membuat sang empu mengernyitkan keningnya.

"Kenapa sayang?"

"Aku udah tahu, siapa cowok yang mau dijodohin sama aku," cicit Thea pelan.

Wajah Delvin semakin memucat kala mendengar ucapan kekasihnya.

"Siapa?"

"Rafka"

Huh.

"Kok kamu gak marah?" tanya Thea dengan menatap wajah Delvin. Ia kira Delvin akan marah namun ternyata Delvin malah menghembuskan nafas lega.

"Yaudah gak papa, kamu dapat orang yang tepat kok," jawabnya dengan tersenyum lembut.

What! Thea benar-benar ingin marah sekarang juga. Bagaimana bisa kekasihnya itu berucap begitu enteng, padahal ia tahu kalau Rafka itu sangat jahil.

"Kamu kenapa sih Vin, kalau tentang Rafka pasti kamu ngalah, selalu aja begitu," gerutu Thea mulai kesal, bahkan ia sudah melepaskan pelukannya pada lengan Delvin.

"Bukan begitu sayang, tapi-"

"Kamu selingkuh ya!" tuding Thea dengan wajah marahnya.

"Hah?"

Melihat wajah bingung Delvin, Thea semakin kesal. Apa benar kalau kekasihnya itu menyukai Rafka, sebab apapun yang bersangkutan dengan Rafka, Delvin selalu mengalah demi Rafka.

"Kamu pasti pacaran sama Rafka! Dulu aja sebelum aku jadian sama kamu, Rafka gak nyebelin banget, pas aku udah jadian sama kamu, Rafka selalu aja cari masalah sama aku," ujar Thea dengan memeluk Delvin kesal.

"Rafka itu cowok sayang, aku juga cowok. Mana mungkin aku pacaran sama dia," ucap Delvin dengan tenang.

"Aku kesel! selalu aja dia yang menang," gerutu Thea dalam pelukan Delvin.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang