Bab || 06

335 20 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Pagi ini Thea berangkat sekolah dengan lebih awal, ia sengaja berangkat awal untuk meminta maaf atas perlakuannya kemarin pada Delvin.

Setelah tiba di sekolahan, Thea langsung menuju lab 1 untuk menemui Delvin, kekasihnya. Karena hari ini kelas Delvin mendapat jatah di lab 1.

"Delvin," panggil Thea kala melihat kekasihnya akan memasuki lab 1.

"Sayang," ujar Delvin dengan bergetar.

Thea memeluk Delvin membuat sang empu membalas pelukannya. Karena hari masih pagi jadi masih sedikit siswa/siswi yang berlalu lalang.

"Maafin aku Vin," ujar Thea dengan wajah sedihnya.

"Aku juga minta maaf sayang, seharusnya aku gak gituin kamu," ucap Delvin dengan menangkup wajah Thea.

"Kamu gak salah Vin, seharusnya aku bisa ngertiin kamu, kamu pasti kecewa banget pas dengar fakta itu"

Delvin kembali memeluk Thea. Sebenarnya ia juga ingin meminta maaf, ternyata Thea juga mau meminta maaf padanya.

"Ssttt," ringis Thea kala tangan Delvin tak sengaja menyentuh luka di lehernya.

"Sayang ini luka kemarin?" tanya Delvin yang diangguki Thea.

"Ayo ke UKS, biar aku obatin," ajak Delvin dengan menggandeng tangan Thea.

Ruang UKS berada di gedung A di sebelah barat, dekat dengan perpustakaan sekolah.

Setelah sampai di UKS, Delvin segera mengobati luka pada tengkuk serta pergelangan tangan Thea.

"Lain kali langsung diobati sayang, takutnya infeksi," ujar Delvin memperingati kekasihnya.

"Makasih Vin," ucapnya dengan tersenyum manis.

"Apapun untuk kamu sayang," balas Delvin dengan mengelus pipi Thea lembut.

"Kamu mau kan bantu aku buat batalin perjodohan ini?" tanya Thea dengan mengeluarkan puppy eyesnya.

"Aku gak bisa janji, tapi aku usahain bantuin kamu sayang," ucapnya dengan tersenyum lembut.

"Makasih sayang," ucap Thea dengan tersenyum sangat manis.

"Udah yuk, aku anter kamu ke lab 2," ujar Delvin yang diangguki Thea.

Karena ruang UKS yang dekat dengan ruang kelas anak teknik, jadi sepanjang perjalanan ada saja yang memperhatikan Thea.

Wajar saja, Thea itu cukup terkenal karena dulu mengikuti ekstrakurikuler cheerleader, dan berhenti saat kelas sebelas semester dua awal, karena ingin fokus dengan tugas jurusan.

"Ya' makin cantik aja lo," puji salah satu siswa yang tak digubris sama sekali oleh Thea maupun Delvin.

"Sekarang jarang ke gedung A Ya', tahu-tahu makin cantik aja," ucap salah satu teman basket Delvin, membuat Delvin menatap tajam cowok tersebut.

"Elah posesif amat lo Vin, bercanda gue," kekeh cowok tersebut.

Tanpa menggubris godaan-godaan dari anak-anak teknik, keduanya tetap berjalan dengan Delvin menggandeng tangan Thea.

Di gedung A memang lebih banyak siswanya dibandingkan siswinya. Dikarenakan jurusan yang berada di sana lebih ke motor. Sedangkan anak listrik berada di lantai tiga dan dua.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang