Bab || 14

203 11 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

"Saya terima nikah dan kawinnya Amalthea Kaily Greyson binti Alderick Arga Greyson dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Suara Rafka menggema ke seluruh ruang tamu, yang kini disulap menjadi dekorasi yang sangat indah.

"Gimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah"

"Eya, salim dulu sama suaminya," bisik Eyang putri yang berada di belakang Thea persis.

Dengan gerakan kaku, Thea mencium punggung tangan Rafka, yang kini sudah sah menjadi suaminya.

Tanpa diberi aba-aba oleh bunda atau ayahnya, Rafka membalas Thea, dengan mencium kening istrinya.

Banyak tepuk tangan dari para tamu undangan yang tak henti-hentinya.

"Inget Ya', lo harus nurut apa kata suami," bisik Rafka tepat disamping telinga Thea.

"Hmm," balas Thea dengan wajah datarnya.

Setelah sesi ijab qobul selesai, Rafka dan Thea kembali ke kamar untuk berganti gaun, namun sebelum itu mereka sudah melakukan sesi foto.

Setelah sampai dikamarnya, Thea langsung mengambil ponselnya, dan membalas pesan kekasihnya.

Thea tak lagi membalas pesan kekasihnya, ia tak mau membahas soal pernikahannya, dengan Delvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thea tak lagi membalas pesan kekasihnya, ia tak mau membahas soal pernikahannya, dengan Delvin. Ia tak mau menyakiti hati Delvin, yang tentu saat ini pasti sedang kecewa dengan keputusannya.

"Belum ganti gaun lo?" tanya Rafka yang tiba-tiba datang tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu.

"Seperti yang lo lihat," jawab Thea acuh.

Kini Thea tengah memainkan ponselnya, tanpa memperdulikan Rafka yang kini tengah berada di kamarnya.

"Tolong, panggilin periasnya dong suruh kesini" ucap Thea dengan menatap wajah Rafka malas.

"Ogah," jawab Rafka, dan langsung duduk di sofa kamar Thea.

Thea melangkahkan kakinya menuju keluar, ia ingin memanggil MUA yang tadi meriasnya, untuk ia mintai bantuan mengganti gaun.

Baru juga akan keluar, ia sudah melihat kedua mbak-mbak MUA tersebut didepan pintu dengan tersenyum ramah.

"Maaf ya mbak, tadi kita kebawah sebentar," ucap salah satu MUA tersebut yang memakai tunik.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang